TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menjanjikan dukungan militer lebih lanjut ke Ukraina dan memperingatkan menteri pertahanan baru Boris Pistorius bahwa angkatan bersenjata Jerman sekali lagi harus mampu melindungi negara.
Boris Pistorius secara resmi diangkat menjadi menteri pada Kamis, 19 Januari 2023, saat Jerman berada di bawah tekanan sekutu Barat untuk mengizinkan tank tempur buatan Jerman digunakan di Ukraina untuk memperkuat pertahanan melawan invasi Rusia.
Pistorius akan bertemu dengan timpalannya dari AS Lloyd Austin pada Kamis sebelum pemimpin pertahanan dari 50 negara dan NATO berkumpul di Pangkalan Udara Ramstein Jerman untuk membahas cara memasok Kyiv dengan lebih banyak senjata.
Baca juga Jerman Siap Kirim Tank Leopard ke Ukraina, jika AS Juga Melakukannya
Sumber pemerintah Jerman mengatakan kepada Reuters bahwa Berlin hanya akan mengizinkan tank buatan Jerman dikirim ke Ukraina jika Amerika Serikat setuju untuk mengirim tanknya sendiri.
Serangan Rusia ke Ukraina telah menghancurkan tatanan keamanan Eropa, kata Steinmeier pada upacara penunjukan Pistorius. Peran presiden Jerman sebagian besar bersifat seremonial.
Steinmeier menekankan bahwa Jerman akan terus mendukung Ukraina secara militer dan akan membantu "dalam rekonstruksi negara yang babak belur".
"Jerman tidak sedang berperang, tetapi tahun-tahun keuntungan perdamaian yang kami, orang Jerman, manfaatkan begitu lama dan berlimpah telah berakhir," kata Steinmeier.
"Kita harus menanggapi ancaman yang juga menargetkan kita," katanya.
Pistorius mengambil alih jabatan menteri pertahanan dari Christine Lambrecht, yang setelah serangkaian kesalahan, mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Senin.