TEMPO.CO, Jakarta - Gereja Inggris memutuskan tidak akan menikahkan pasangan sesama jenis. Lembaga berusia berabad-abad itu mengatakan akan berpegang pada ajaran bahwa pernikahan adalah antara pria dan wanita.
Sebuah proposal yang dibuat para uskup, salah satu dari tiga bagian dari badan pimpinan Gereja, pada Rabu, 18 Januari 2023, mengesahkan larangan pernikahan sesama jenis.
Baca juga Biden Sahkan UU Perlindungan Pernikahan Sesama Jenis
Keputusan itu diambil setelah konsultasi enam tahun Gereja Inggris tentang seksualitas dan pernikahan - di antara topik-topik lainnya - dan akan diajukan ke Sinode Umum pada pertemuan bulan depan.
Gereja Inggris adalah pusat persekutuan Anglikan, yang mewakili lebih dari 85 juta orang di lebih dari 165 negara.
"Pasangan sesama jenis masih belum bisa menikah di gereja Church of England," kata pernyataan itu, membenarkan laporan BBC semalam bahwa para uskup telah menolak untuk mendukung perubahan dalam ajaran yang mengizinkan para imam menikahkan pasangan gay.
Di bawah proposal tersebut, pasangan sesama jenis dapat mengadakan kebaktian di mana akan ada "doa pengabdian, ucapan syukur atau untuk berkat Tuhan atas pasangan tersebut" di gereja setelah pernikahan sipil. Pernikahan gay disahkan di Inggris pada 2013.
Namun, doa-doa tersebut akan digunakan secara sukarela oleh para pendeta dan dapat digunakan dalam kombinasi "yang mencerminkan keragaman teologis Gereja", kata Gereja Inggris, yang menyiratkan bahwa para pemimpin spiritual dapat memilih untuk tidak memberikan berkat semacam itu.
"Saya tidak berangan-angan bahwa apa yang kami usulkan hari ini akan tampak terlalu jauh bagi beberapa orang dan tidak cukup jauh bagi orang lain, tetapi harapan saya bahwa apa yang telah kami sepakati akan diterima dalam semangat kemurahan hati, mencari kesamaan," kata Justin Welby, Uskup Agung Canterbury.
Secara terpisah, para uskup Gereja Inggris akan mengeluarkan permintaan maaf akhir pekan ini kepada orang-orang LGBTQI+ atas "penolakan, pengucilan, dan permusuhan" yang mereka hadapi di gereja, menurut pernyataan itu.
Gereja Inggris, yang didirikan pada 1534, telah terpecah selama bertahun-tahun tentang bagaimana menangani pernikahan sesama jenis, dengan aktivis lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) memperjuangkan hak yang sama dengan orang Kristen heteroseksual.
Mencari untuk mengatasi masalah yang diperdebatkan, Welby meminta para uskup tahun lalu untuk "berlimpah dalam cinta untuk semua", bahkan ketika dia mendukung keabsahan resolusi yang dikeluarkan pada tahun 1998 yang menolak "praktik homoseksual karena tidak sesuai dengan Kitab Suci".
REUTERS