TEMPO.CO, Jakarta - Mesir memperluas akses bagi masyarakat untuk bisa mendapatkan roti bersubsidi. Kebijakan ini membuat warga yang tidak punya kartu (orang yang berhak mendapat subsidi) bisa menggunakan kartu debit prabayar untuk membeli roti bersubsidi.
Mesir memberikan suplai roti bersubsidi pada lebih dari 70 juta warganya. Menteri bidang suplai dan Perdagangan Internal Ali Moselhi mengatakan di bawah skema yang baru, maka warga Mesir bisa membeli 10 sampai 20 lembar roti bersubsidi pada harga yang ditentukan setiap bulannya.
Baca juga:Ganti Nama Jadi Mako, Begini Sepak Terjang Toko Roti BreadTalk di Indonesia
Warga Mesir memadati pasar menjelang bulan suci Ramadan, di Kairo, Mesir, 31 Maret 2022. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Sebagai salah satu negara importir gandum, Mesir mengalami kekurangan gandum sejak invasi Rusia ke Ukraina. Kondisi ini diperparah oleh krisis mata uang asing, yang berarti stok gandum tertahan di sejumlah pelabuhan di karena para importir terseok-seok untuk membayar agar gandum bisa dikeluarkan dari pelabuhan.
Sebelumnya pada November 2022, sebagian besar pabrik tepung di Mesir terpaksa gulung tikar karena krisis suplai. Selama hampir satu bulan mulai awal September 2022, sekitar 2 ribu ton – 3 ribu ton gandum sukes melewat beacukai di Mesir, di mana sektor swata membutuhkan sekitar 450 ribu ton gandum.
Nilai mata uang pound Mesir anjlok hampir 50 persen selama hampir setahun ini buntut dari devaluasi mata uang yang sejalan dengan kesepakatan pinjaman dengan IMF sebesar USD 3 miliar (Rp 45 triliun).
Mesir juga kehilangan revenue dari sektor pariwisata menyusul turunnya jumlah kunjungan wisatawan. Kondisi ini telah menambah krisis semakin berat di tengah kenaikan harga bahan-bahan makanan yang hampir 40 persen.
Sumber: middleeastmonitor.com
Baca juga:ISIS Serang Pos Polisi di Mesir, 4 Tewas Termasuk Tersangka
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.