Reverend Isaac Achi Pendeta Katolik di negara bagian Niger, Nigeria, pada Minggu, 15 Januari 2023, dibakar hidup-hidup saat komplotan perampok gagal masuk rumahnya dan memilih membakarnya. Asisten Isaac yang bernama Collins berhasil melarikan diri bersama istrinya dalam kondisi satu butir peluru menembus bahunya saat dia sedang mencoba menyelamatkan diri. Kondisi Isaac terbaru belum diketahui.
Rumah Isaac berlokasi di Kaffin Koro. Juru bicara Kepolisian Nigeria mengatakan kelompok militant garis keras sedang meningkatkan serangan ke wilayah pinggir utara dan tengah Niger. Satuan keamanan di wilayah Kaffin Koro jumlahnya sedikit dan tidak cukup dipersenjatai untuk melawan kelompok militan. Sedangkan para bandit ini dilaporkan telah membunuh ribuan orang dan menculik dengan uang tebusan. Biasanya, mereka menargetkan tokoh untuk memberikan efek teror.
“Teroris – teroris ini sudah kalah, tetapi tindakan yang signifikan dibutuhkan demi mengakhiri pembantaian yang berkelanjutan,” kata Gubernur Niger Abubakar Sani Bello, Minggu, 15 Januari 2023.
Baca juga: Kelompok Bersenjata Menculik 32 Orang di Stasiun Kereta di Nigeria
Dia pun mendesak badan-badan keamanan agar mengembangkan strategi baru dalam memberantas kelompok militant. Namun Sani Bello meminta masyarakat Nigeria agar tetap tenang karena pihaknya terus melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa dan kehidupan masyarakatnya.
Asosiasi Remaja Kristen Nigeria (YOWICAN) menerbitkan sebuah pernyataan yang menggambarkan serangan pada rumah Isaac tersebut sebagai sebuah tindakan terorisme dalam upaya mendepak keseluruhan komunitas umat Kristen di Nigeria.
“Peristiwa pembunuhan yang terus menerus serta penculikan pada pendeta Kristen di Nigeria adalah sebuah peringatan. Bagaimana pun ini harus dihentikan. Komunitas umat Kristen harus bangkit dan bersatu mengakhiri ini,” kata Belusochukwu Enwere, Kepala Amb, sambil menyerukan agar orang-orang yang bertanggung jawab dibawa ke meja hijau.
Dalam kasus berbeda, Kepolisian Nigeria juga membenarkan telah terjadi penyerangan oleh komplotan bersenjata di sebuah gereja di negara bagian Katsina pada Minggu, 15 Januari 2023. Dalam kejadian itu, ada 25 jemaah yang diculik, sedangkan pendeta di gereja itu dibiarkan dengan luka-lukanya, termasuk sebuah luka tembakan peluru di tangannya.
Sumber : RT.com
Baca juga: Sejumlah Pendeta di Ukraina Disidang karena Dianggap Dukung Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.