Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putin Telepon Erdogan, Kecam Pasokan Senjata Barat ke Ukraina

Reporter

image-gnews
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan selama konferensi pers setelah pembicaraan mereka di Sochi, Rusia 22 Oktober 2019. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan selama konferensi pers setelah pembicaraan mereka di Sochi, Rusia 22 Oktober 2019. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin menelepon Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk membicarakan ihwal pasokan senjata Barat ke Ukraina. Dalam panggilan telepon itu, Putin mengecam kebijakan "destruktif" Kyiv dan peningkatan pasokan senjata Barat ke Ukraina.

Baca: Putin Copot Jenderal Sadis Komandan Perang Rusia Ukraina

Putin mengatakan Kyiv mengejar garis destruktif. "Rusia bertaruh pada meningkatnya permusuhan didukung oleh Barat, yang meningkatkan pasokan senjata dan peralatan militer," kata Kremlin.

Putin juga menuduh Kyiv menolak tawarannya untuk menghentikan pertempuran di Hari Natal yang diperingati pada 7 Januari di Rusia dan Ukraina. Ukraina pada saat itu menganggap penghentian itu sebagai taktik Rusia untuk mengulur waktu guna mengumpulkan kembali pasukan.

Kepresidenan Turki mengatakan Presiden Erdogan menegaskan kembali bahwa Turki siap memfasilitasi dan menengahi terciptanya perdamaian abadi antara Rusia dan Ukraina. Kremlin juga mengatakan Putin dan Erdogan membahas pertukaran tawanan perang Rusia dan Ukraina, termasuk tentara yang terluka.

Rusia juga mengecam pengiriman tank untuk Ukraina dari Inggris. Kremlin menyatakan akan menghancurkan tank-tank tersebutr. Barat juga diperingatkan bahwa memasok senjata yang lebih canggih ke Ukraina tidak akan mengubah jalannya perang.

Sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Amerika Serikat dan sekutunya telah memberikan persenjataan senilai puluhan miliar dolar termasuk sistem roket, drone, kendaraan lapis baja, dan sistem komunikasi. Inggris mengatakan pada hari Sabtu akan mengirim 14 tank tempur utama Challenger 2 serta dukungan artileri canggih lainnya dalam beberapa minggu mendatang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka menggunakan negara ini (Ukraina) sebagai alat untuk mencapai tujuan anti-Rusia mereka," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov ketika ditanya tentang tank Inggris. "Tank-tank ini terbakar dan akan terbakar seperti yang lainnya," kata Peskov. Menurut dia, pasokan persenjataan baru dari negara-negara seperti Inggris dan Polandia tidak akan mengubah situasi di lapangan.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak sebelumnya telah berjanji untuk menyediakan tank-tank berat dan sistem artileri ke Ukraina. Sunak berjanji mengirim 14 tank Challenger 2 ke Ukraina setelah pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Sabtu lalu.

Sunak mengatakan tank-tank itu adalah tanda bahwa Inggris ingin mengintensifkan dukungan ke Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan penghargaannya atas dukungan militer Inggris di Twitter. “Keputusan itu tidak hanya akan memperkuat kami di medan perang, tetapi juga mengirimkan sinyal yang tepat ke mitra lain," ujar Zelensky. 

Simak: Zelensky Cabut Kewarganegaraan Ukraina Sekutu Putin

NDTV | REUTERS | AL JAZEERA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

5 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

17 jam lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

1 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

1 hari lalu

Logo NATO. REUTERS/Yves Herman
Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.


Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

2 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

Zelensky menyambut baik pemberian bantuan militer senilai US$60 miliar untuk negaranya oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS.


Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

2 hari lalu

Tentara Ukraina beristirahat di posisi mereka setelah pertempuran, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, dekat garis depan kota Bakhmut, di wilayah Donetsk, Ukraina 11 Mei 2023. Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via REUTERS
Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

Komite pemuda dan olahraga Ukraina menerbitkan sebuah RUU yang meminta murid SMA dan SMK di penjuru Ukraina mengikuti pelatihan dasar wajib militer.


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah


Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

3 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

Dua pelaku penembakan di Memphis Amerika Serikat masih dalam pengejaran polisi. Belum diketahui motif penembakan.


Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

3 hari lalu

Foto udara menunjukkan bangunan tempat tinggal yang rusak selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 3 April 2022. Warga sipil yang terperangkap di Mariupol berlindung di ruang bawah tanah dengan sedikit makanan, listrik, atau air mengalir. REUTERS/Pavel Klimov
Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

Rusia menilai bantuan keamanan untuk Ukraina hanya akan memperburuk konflik dan korban jiwa warga Ukraina


Israel Minta AS Kirim Lebih Banyak Senjata untuk Hadapi Iran

3 hari lalu

Ilustrasi tank. TEMPO/Amston Probel
Israel Minta AS Kirim Lebih Banyak Senjata untuk Hadapi Iran

Israel meminta kiriman senjata lebih banyak dari Amerika Serikat untuk menghadapi Iran.