Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

China Akhirnya Jujur Soal Data Covid-19 ke WHO, Jumlah Kematian Tembus 60 Ribu

Reporter

Penumpang mendorong bagasi mereka melalui aula kedatangan internasional di Bandara Internasional Ibukota Beijing setelah China mencabut persyaratan karantina COVID-19 untuk pelancong yang datang di Beijing, China 8 Januari 2023. REUTERS/Thomas Peter
Penumpang mendorong bagasi mereka melalui aula kedatangan internasional di Bandara Internasional Ibukota Beijing setelah China mencabut persyaratan karantina COVID-19 untuk pelancong yang datang di Beijing, China 8 Januari 2023. REUTERS/Thomas Peter
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah China mengakui sebanyak 60.000 orang telah meninggal karena Covid-19 sejak negara itu meninggalkan kebijakan ketat nol-Covid pada awal Desember. Data itu diungkapkan oleh Jiao Yahui, kepala departemen urusan medis dari Komisi Kesehatan Nasional (NHC) pada konferensi pers di Beijing, Sabtu, 14 Januari 2023.

Baca: Cerita Warga China Berburu Obat Covid Paxlovid, Cari di Pasar Gelap sampai Beli di AS

Jiao Yahui mengatakan China mencatat 59.938 kematian terkait Covid antara 8 Desember dan 12 Januari. Dari kematian tersebut, 5.503 berasal dari gagal napas yang disebabkan oleh infeksi Covid, dan 54.435 adalah orang yang terinfeksi Covid serta penyakit yang mendasarinya seperti kanker dan penyakit kardiovaskular.

China sebelumnya hanya mendaftarkan pasien Covid gagal napas sebagai yang meninggal karena Covid. Setelah kebijakan nol-Covid dicabut pada 8 Desember 2022, China melaporkan hanya 37 kematian akibat kasus Covid lokal. Angka ini dirilis di situs web Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China.  Pemerintah tetap membantah tingginya kasus Covid bahkan ketika wabah tersebut telah membuat rumah sakit dan krematorium kewalahan.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan Amerika Serikat menuduh China kurang terbuka soal kasus Covid-19 yang melanda negaranya. Pejabat tinggi kesehatan global juga mendesak Beijing untuk berbagi lebih banyak data tentang ledakan penyebaran Covid di China.

Pada hari Sabtu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berbicara dengan Menteri Kesehatan China Ma Xiaowei tentang lonjakan tersebut. Pejabat China berbagi informasi termasuk angka terbaru pada klinik rawat jalan, rawat inap, pasien yang membutuhkan perawatan darurat dan perawatan kritis, dan kematian di rumah sakit, kata WHO dalam sebuah pernyataan.

“WHO sedang menganalisis informasi ini, yang mencakup awal Desember 2022 hingga 12 Januari 2023, dan memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang situasi epidemiologis dan dampak gelombang ini di China,” kata Tedros. WHO juga meminta data yang lebih rinci berdasarkan provinsi dari waktu ke waktu dan meminta pemerintah China membagikan urutan lebih lanjut dari virus corona dengan database akses terbuka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jiao, pejabat medis NHC, mengatakan kunjungan klinis demam dan rawat inap Covid di China telah mencapai puncaknya. Menurut NHC, kunjungan klinik demam baik di kota maupun pedesaan, telah menurun sejak puncaknya ketika lebih dari 2,86 juta orang datang berkunjung pada 23 Desember 2022. Pada 12 Januari, 477.000 orang mengunjungi klinik demam di seluruh China.

NHC mengatakan rawat inap pasien Covid-19 juga memuncak pada 5 Januari 2023, ketika 1,63 juta orang dirawat di rumah sakit, dan 1,27 juta pasien Covid masih dirawat di rumah sakit pada 12 Januari, tambah Jiao.

Terlepas dari angka-angka baru, Yanzhong Huang, seorang rekan senior untuk kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri, mengatakan keraguan kemungkinan akan tetap ada pada data China. “Revisi yang tajam adalah tanggapan resmi terhadap kritik internasional atas kurangnya transparansi dan akurasi dalam pelaporan data terkait Covid-19 di China,” kata Huang.

Simak: Begini Awal Kalender China Memperingati Tahun Baru Imlek

REUTERS 

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Top 3 Dunia: Putin Sebut Peledakan Bendungan Biadab hingga Penggunaan Kata Perang

1 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin rapat Dewan Kepresidenan untuk Hubungan Antaretnis di Pyatigorsk, Rusia 19 Mei 2023. Tatiana Barybina/Layanan Pers Gubernur Wilayah Stavropol/Sputnik via REUTERS
Top 3 Dunia: Putin Sebut Peledakan Bendungan Biadab hingga Penggunaan Kata Perang

Top 3 dunia adalah Putin mengecam peledakan bendungan Ukraina, penggunaan kata perang di Rusia mulai sering, hingga patroli udara Rusia Cina.


Sempat Dilarang, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintahan

13 jam lalu

Ilustrasi CCTV. Venaldie.com
Sempat Dilarang, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintahan

Inggris akhirnya akan mencopot CCTV buatan China setelah tahun lalu melarang pengggunaannya di gedung-gedung sensitif karena alasan keamanan.


Susul Australia, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

13 jam lalu

Ilustrasi CCTV. Robustel.com
Susul Australia, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

Inggris susul langkah Australia untuk copot CCTV buatan China karena sejumlah kekahwatiran soal keamanan dan privasi.


Anggota Dewan Ingatkan Persyaratan dan Keselamatan sebelum Operasional Komersil Kereta Cepat Jakarta-Bandung

16 jam lalu

Electronic multiple unit CIT 2201 atau kereta cepat inspeksi memasuki stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, saat uji coba dari Tegalluar sampai Stasiun Halim Jakarta, pada Senin, 22 Mei 2023. Kereta cepat pertama Indonesia ini dijadwalkan beroperasi pada 18 Agustus 2023. TEMPO/Prima mulia
Anggota Dewan Ingatkan Persyaratan dan Keselamatan sebelum Operasional Komersil Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Anggota DPR Suryadi Jaya Purnama mengatakan pengujian sebelum operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung dimulai harus sudah memenuhi persyaratan.


37 Jet Tempur China Mendekat, Taiwan Aktifkan Sistem Pertahanan Udara

17 jam lalu

Sepuluh pesawat tempur J-16 yang lebih baru (seperti dalam foto), delapan jet tempur J-11, satu pesawat peringatan dini dan kontrol udara KJ-500, satu pesawat perang elektronik Y-9, dan satu Y-8  pesawat angkut - memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. Shenyang J-16 adalah pesawat tempur generasi keempat canggih yang didasarkan pada jet tempur Sukhoi-30 Rusia. Mnd.gov.tw
37 Jet Tempur China Mendekat, Taiwan Aktifkan Sistem Pertahanan Udara

Taiwan langsung mengaktifkan sistem pertahanan udaranya begitu 37 pesawat militer China terbang mendekati wilayah kedaulatan mereka, Kamis.


Patroli Udara Bersama China-Rusia Picu Jepang Kirim Nota Protes

1 hari lalu

Pesawat pengebom Cina H-6 terbang di atas Laut Cina Timur, dalam gambar yang diambil Angkatan Udara Jepang dan dirilis Kementerian Pertahanan Jepang.[REUTERS]
Patroli Udara Bersama China-Rusia Picu Jepang Kirim Nota Protes

Baik Korea Selatan maupun Jepang mengerahkan jet tempur pada Selasa ketika China dan Rusia menggelar patroli bersama


Inggris akan Singkirkan CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

1 hari lalu

Ilustrasi kamera pengintai terlihat di area Kings Cross di London, Inggris, 14 Agustus 2019. REUTERS/Hannah McKay
Inggris akan Singkirkan CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

Inggris akan menyingkirkan CCTV buatan China dari gedung-gedung pemerintah yang dianggap sensitif.


Elon Musk Tiba-tiba Jadi Anak Manis saat ke China, Ini Sebabnya

1 hari lalu

Elon Musk di Shanghai Gigafactory, China, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 1 Juni 2023. Tesla/Handout via REUTERS
Elon Musk Tiba-tiba Jadi Anak Manis saat ke China, Ini Sebabnya

Bos Tesla, Elon Musk tiba-tiba diam seribu bahasa ketika mengunjungi China pekan lalu, rupanya karena ketergantungan besar pada negara itu.


Alasan Luhut Tak Hadiri Sidang Haris - Fatia pada 29 Mei, Kuasa Hukum: Dia Pulang dari China

1 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui awak media usai acara konferensi pers International and Indonesia CCS Forum 2023 di Jakarta pada Selasa, 30 Mei 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Alasan Luhut Tak Hadiri Sidang Haris - Fatia pada 29 Mei, Kuasa Hukum: Dia Pulang dari China

Luhut dipastikan akan tetap hadir dalam sidang Haris- Fatia untuk bersaksi pada Kamis, 8 Juni 2023.


Teheran Pamer Rudal Balistik Hipersonik, AS Jatuhkan Sanksi ke China dan Iran

1 hari lalu

Rudal balistik hipersonik baru yang disebut
Teheran Pamer Rudal Balistik Hipersonik, AS Jatuhkan Sanksi ke China dan Iran

AS menjatuhkan sanksi terhadap lebih dari selusin orang dan entitas di China, Hong Kong dan Iran setelah Teheran pamer rudal balistik hipersonik