TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan tentara bayaran Rusia, Grup Wagner, mengklaim telah memenangkan kendali atas kota tambang garam Soledar di Ukraina timur dalam perang kota sepanjang Selasa, 10 Januari 2023.
Kyiv mengatakan sebelumnya pasukannya bertahan di Soledar.
Rusia menjadikan Soledar sebagai tujuan utama dalam upaya merebut kota strategis terdekat Bakhmut dan wilayah Donbas di timur Ukraina.
Baca juga Sekutu Putin: Rusia Kini Memerangi NATO di Ukraina
"Unit Wagner menguasai seluruh wilayah Soledar," kata kepala Wagner Yevgeny Prigozhin, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, Selasa malam, menurut kantor berita Rusia.
"Jumlah tahanan akan diumumkan besok," katanya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Penaklukan Soledar dengan tambang garamnya yang besar akan memiliki nilai simbolis secara militer dan komersial bagi Rusia. Namun situasi di dalam dan sekitar Soledar tampak cair.
Kementerian Pertahanan Inggris sebelumnya mengatakan pasukan Rusia dan tentara Wagner mungkin telah menguasai sebagian besar Soledar setelah empat hari menyerang.
Tetapi komentar Prigozhin bahwa pertempuran berlanjut di pusat Soledar menunjukkan bahwa kendali Rusia tidak lengkap, meskipun pernyataannya bahwa semua kota berada dalam genggaman Wagner.
Kantor berita RIA Rusia mengeluarkan laporan yang mengatakan bahwa Grup Wagner mengambil alih tambang garam Soledar setelah "pertempuran sengit". Tambang garam terletak di pinggiran kota. Washington mengatakan Prigozhin mungkin menginginkan kendali atas tambang di daerah itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan komando militer tidak menyebutkan kendali atas Soledar pada Selasa malam. Ia mengulangi seruannya untuk lebih banyak senjata Barat, dengan mengatakan bahwa Rusia sedang mengumpulkan pasukannya untuk mengintensifkan serangan.
Kementerian Pertahanan Ukraina men-tweet pada Selasa malam, "Bahkan setelah menderita kerugian besar, Rusia masih dengan gila-gilaan berusaha merebut Soledar - tambang garam terbesar di Eropa."
Ukraina mengatakan sebelumnya pasukannya masih mempertahankan posisi di Soledar, menahan serangan gelombang demi gelombang pasukan Rusia yang mencari kemenangan medan perang pertama mereka selama berbulan-bulan.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar pada Selasa malam mengatakan bahwa pertempuran kota masih berkecamuk.
"Musuh mengabaikan kerugian besar personelnya dan terus menyerbu secara aktif," katanya.
Jurnalis Ukraina Taras Berezovets mengatakan di YouTube situasi di Solendar "berubah dengan cepat, tetapi musuh hanya mencapai keberhasilan yang terbatas".
"Penembakan Rusia terus berlanjut di Bakhmut, tetapi situasinya telah membaik sampai batas tertentu. Jika pasukan Rusia berhasil merebut Soledar, kita dapat memperkirakan Rusia melanjutkan upayanya untuk menyerang Bakhmut," katanya.
Sebelumnya, beberapa narablog militer terkemuka Rusia mendesak kehati-hatian tentang situasi di Soledar dan mengatakan bahwa pertempuran sengit di pusat kota dan pinggirannya di timur Ukraina berlanjut pada malam hari.
REUTERS