TEMPO.CO, Jakarta - Orang terkaya di dunia, Elon Musk, memecahkan rekor dunia Guinness World Records untuk orang yang kehilangan kekayaan terbesar yang pernah ada. CEO Tesla dan Twitter itu membukukan begitu banyak kehilangan uangnya sejak November 2021.
Baca: Tesla Pangkas Harga di Cina, Jepang, Korea Selatan, dan Australia
Elon Musk pun didapuk sebagai pemecah rekor dunia untuk "kehilangan kekayaan pribadi terbesar dalam sejarah", menurut Guinness World Records dalam siaran pers Jumat pekan lalu, 6 Januari 2023.
Guinness melaporkan rekor tersebut setelah Forbes menilai Musk kehilangan US$ 182 miliar atau setara Rp 2.827 triliun. Sumber lain menyatakan kekayaan Elon Musk yang hilang sebenarnya bisa mendekati US$ 200 miliar atau sekitar Rp 3.100 triliun.
Sebelum Elon Musk, rekor sebelumnya untuk kekayaan pribadi terbesar yang hilang dicatat oleh pendiri dan CEO Softbank Masayoshi Son pada tahun 2000. Menurut Guinness, Son kehilangan US$ 58,6 miliar.
Menurut Forbes, kekayaan bersih Elon Musk anjlok pada dibandingkan hartanya pada 2021 sebesar US$ 320 miliar menjadi US$ 138 miliar pada Januari 2023. Saham Tesla, yang menyumbang sebagian besar kekayaan Elon Musk, anjlok tahun lalu. Harga saham Tesla merosot lebih dari 65 persen pada 2022.
Pada Agustus, ElonMusk menjual saham Tesla senilai hampir US$ 7 miliar menjelang akuisisi Twitter. Penurunan drastis Tesla semakin cepat setelah Musk membeli Twitter pada bulan Oktober. “Fundamental jangka panjang sangat kuat. Kegilaan pasar jangka pendek tidak dapat diprediksi,” cuit Elon Musk pada penutupan pasar, 30 Desember 2022.
Elon Musk, yang juga CEO Space X, sempat kehilangan gelarnya sebagai orang terkaya di dunia pada bulan Desember, menjadikannya orang kedua di belakang Bernard Arnault dan keluarganya, salah satu pendiri dan CEO konglomerat Prancis LVMH, menurut daftar miliarder real-time Forbes. Pemilik Louis Vuitton itu diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 190 miliar.
Simak: Masih Ada PHK oleh Elon Musk di Twitter, Amazon Terbesar
USA TODAY