TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mendesak mitra-mitra Kyiv agar terus mengucurkan bantuan militer ke Ukraina. Sebab Kuleba merasa belum ada satu negara pun yang telah melakukan cukup upaya (membantu Ukraina).
“Ukraina sangat bersyukur dengan bantuan militer yang sudah diberikan mitra-mitra, namun mereka seharusnya saling jujur. Belum ada negara yang berusaha dengan optimal selama tentara-tentara Rusia masih ada di Ukraina. Mempersenjatai negara kami untuk kemenangan adalah jalan pintas bagi perdamaian dan keamanan Eropa dan sekitarnya,”kata Menteri Luar Negeri Kuleba.
Baca juga: Gencatan Senjata Sepihak Rusia untuk Rayakan Natal, Ukraina: Munafik
Warga menyaksikan asap membubung setelah serangan udara, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di Lviv, Ukraina 26 Maret 2022. REUTERS/Pavlo Pamarchuk
Ucapan berani Kuleba itu mendapat perhatian dari Wakil tetap Rusia di PBB Dmitry Polyanskiy, yang menyebut Kyiv memiliki sejumlah pandangan berbeda.
Sejak awal perang Ukraina meletup, negara-negara Barat telah mengucurkan bantuan militer ke negara itu untuk menopang Kyiv dan mengkompensasi kekalahannya di medan tempur. Sejauh ini, Amerika Serikat telah menjadi negara pendukung Ukraina terbesar dengan mengucurkan bantuan lebih dari USD 100 miliar (Rp 1.557 triliun) ke Ukraina.
Rusia telah berulang kali mendesak negara-negara Barat agar berhenti mengirimkan senjata ke Ukraina. Sebab pengiriman bantuan sama dengan memperpanjang permusuhan dan menyebabkan lebih banyak penderitaan pada warga Ukraina itu sendiri ketimbang mengubah hasil akhir konflik.
Rusia mengirimkan tentara ke Ukraina pada 24 Februari 2022 setelah Kyiv dianggap gagal mengimplementasikan kesepakatan Minsk, yang dibuat agar memberikan Dontsk dan Lugansk status daerah khusus meski berada di wilayah negara Ukraina.
Kesepakatan Minsk dimediasi oleh Jerman dan Prancis, yang pertama kali ditanda-tangani pada 2014. Mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko mengakui tujuan Ukriana menggunakan gencatan senjata hanyalah untuk mengulur waktu sehingga bisa membentuk pasukan bersenjata.
Sumber: RT.com
Baca juga:Kremlin Sebut Kiriman Senjata Barat Bikin Rakyat Ukraina Kian Menderita
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.