TEMPO.CO, Jakarta - Hakim Mahkamah Agung Brasil Alexandre de Moraes memutuskan pada Minggu malam untuk menskors Gubernur Brasilia Ibaneis Rocha selama 90 hari.
Baca juga: Pendukung Jair Bolsonaro Menyerang Istana Presiden dan Mahkamah Agung
Seperti dilansir Reuters Senin 9 Januari 2023, Rocha diskors atas tuduhan membiarkan kelemahan keamanan yang memungkinkan invasi gedung-gedung pemerintah oleh pendukung mantan Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro.
Moraes juga memutuskan bahwa kamp-kamp di luar pangkalan militer yang didirikan oleh pendukung kudeta Bolsonaro harus dicabut dalam waktu 24 jam dan jalan serta bangunan harus dibuka.
Moraes selanjutnya memerintahkan platform media sosial Facebook, Twitter, dan TikTok untuk memblokir akun pengguna yang menyebarkan propaganda anti-demokrasi.
Polisi di Brasil telah menangkap ratusan orang dan merebut kembali kendali Kongres negara itu, istana kepresidenan dan Mahkamah Agung dari para pendukung kerusuhan Bolsonaro.
Dalam sebuah tweet pada Minggu, polisi mengatakan setidaknya 300 orang telah ditahan di ibu kota, Brasilia, setelah amukan ribuan pendukung Bolsonaro yang menolak untuk menerima kekalahannya dalam pilpres.
"Investigasi akan berlanjut sampai anggota terakhir teridentifikasi," janji polisi.
Tidak ada laporan langsung tentang kematian atau cedera dari serangan hari Minggu, tetapi penjajah meninggalkan jejak kehancuran, melemparkan perabotan melalui jendela istana presiden yang pecah, membanjiri bagian Kongres dengan sistem penyiram dan menggeledah ruang upacara di Mahkamah Agung.
Pemberontakan, yang berlangsung lebih dari tiga jam, menggarisbawahi polarisasi parah yang masih mencengkeram negara itu beberapa hari setelah pelantikan Presiden sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva, yang mengalahkan Bolsonaro dalam pemilu Oktober.
Dalam konferensi pers dari negara bagian Sao Paulo, Lula menuduh Bolsonaro mendorong kerusuhan oleh orang-orang yang dia sebut "fanatik fasis", dan membacakan dekrit yang baru ditandatangani agar pemerintah federal mengambil kendali keamanan di Brasilia.
“Tidak ada preseden untuk apa yang mereka lakukan,” kata Lula.
"Semua orang yang melakukan ini akan ditemukan dan mereka akan dihukum."
Presiden kemudian terbang kembali ke Brasilia untuk mengunjungi gedung-gedung yang dijarah dan mengawasi tanggapan, lapor TV Globo Brasil.
Baca juga: Akan Dilantik Jadi Presiden Brasil, Lula Hadapi Ancaman dari Pendukung Bolsonaro
REUTERS | AL JAZEERA