TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden melakukan kunjungan pertamanya ke perbatasan AS-Meksiko sejak menjabat pada Januari 2021.
Baca juga: Texas Kirim Ratusan Migran ke Rumah Wapres AS Saat Malam Natal
Kunjungan selama berjam-jam pada Ahad ini menyusul kebijakan yang baru-baru ini diumumkan oleh pemerintahan Biden. Kebijakan itu dimaksudkan untuk mengatasi peningkatan penyeberangan migran di perbatasan yang tidak berdokumen.
Masalah bermuatan politik telah membayangi presiden dari Partai Demokrat sejak menjabat, dengan kritik dari Partai Republik menuduh pemerintah terlalu lunak. Sementara kelompok hak asasi menuduh tindakan yang baru diumumkan akan membahayakan nyawa pencari suaka.
Biden mengunjungi Kota El Paso, Texas, menjelang lawatan ke Meksiko, di mana dia akan bertemu dengan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador pada Senin 9 Januari 2023. Ia akan menghadiri pertemuan tiga arah dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada hari berikutnya di Mexico City.
“Mereka membutuhkan banyak sumber daya. Kami akan mendapatkannya untuk mereka,” kata Biden kepada wartawan di Texas, setelah bertemu dengan agen perbatasan di Bridge of the Americas, yang menghubungkan El Paso ke Kota Ciudad Juarez di Meksiko. Jembatan ini merupakan salah satu perbatasan tersibuk antara kedua negara.
Selama kunjungan tersebut, Biden menyaksikan petugas perbatasan di El Paso mendemonstrasikan bagaimana mereka menggeledah kendaraan untuk mencari narkoba, uang, dan barang selundupan lainnya. Dia kemudian memeriksa bagian dari pagar tinggi di sepanjang perbatasan antara El Paso dan Ciudad Juarez.
Sementara itu, sebagai tanda ketegangan politik yang mendalam terkait imigrasi, Gubernur Texas dari Partai Republik, Greg Abbott, menyerahkan surat kepada Biden saat kedatangannya. Surat itu berisi dugaan "kekacauan" di perbatasan adalah "akibat langsung" dari kegagalan presiden untuk menegakkan undang-undang federal.