TEMPO.CO, Jakarta - Negara bagian California di Amerika Serikat dilanda cuaca eksteme berupa hujan deras dan angin kencang dalam 10 hari terakhir hingga menyebabkan aliran listrik di ratusan ribu rumah dan sektor bisnis, padam. Cuaca lebih buruk terjadi pada Ahad, 8 Januari 2023, dan diperkirakan masih akan berlangsung.
Cuaca ekstreme dalam seminggu terakhir itu, telah menewaskan sedikitnya 12 orang.
Layanan Cuaca Nasional memperingatkan di California utara dan tengah masih berada di jalur "parade topan tanpa henti". Lembaga itu melihat tak akan ada banyak pertolongan bagi wilayah tersebut hingga pertengahan minggu.
Angin topan menyapu wilayah California pada Minggu 8 Januari 2023 hingga menewaskan 12 orang. Sumber: Reuters
Dua fenomena yang tumpang tindih - aliran uap air padat yang sangat besar dari laut yang disebut sungai atmosfer, dan sistem tekanan rendah berkekuatan badai yang luas, yang dikenal sebagai siklon bom - telah menyebabkan banjir dan rekor hujan salju selama seminggu terakhir. Badai terbaru dengan jelas menggambarkan konsekuensi dari suhu laut dan udara yang lebih hangat yang disebabkan oleh perubahan iklim.
"Badai ini dipicu oleh perubahan iklim," kata Sekretaris Sumber Daya Alam California Wade Crowfoot dalam konferensi pers.
Gubernur Gavin Newsom mengatakan dari setidaknya 12 korban tewas akibat cuaca ekstrem di California, di antaranya seorang balita, yang tewas tertimpa pohon redwood yang tumbang dan menimpa sebuah rumah mobil di California utara.
Baca juga: Badai Hantam California, 2 Tewas dan Puluhan Ribu Rumah Tanpa Listrik
Dibagian lain, seorang perempuan yang tinggal di perkemahan tunawisma di sepanjang Sungai Sacramento meninggal pada Sabtu malam, 7 Januari 2023 atau saat badai mengamuk hingga membuat cabang pohon tumbang dan menimpa tendanya. Joe Costa, tetangga korban mengatakan kepada Reuters, dia menemukan korban dalam kondisi hampir tidak bernapas.
"Saya menelepon 911 dalam kondisi berteriak, saya membuka sisi tendanya dan menariknya keluar, dan dia tidak bereaksi," kata Costa.
Otoritas di California menyebut, badai hebat lainnya diperkirakan akan melanda pada Senin, 9 Januari 2023, dan sungai atmosfer lainnya, musim keenam, diperkirakan terjadi akhir minggu ini.
"Kita mungkin masih akan melihat yang terburuk di depan kita," kata Newsom.
Dalam sepekan terakhir, cuaca buruk memicu hembusan angin kencang yang menggulingkan truk, membanjiri jalan-jalan di kota kecil di sepanjang pantai California utara, dan menimbulkan gelombang badai yang menghancurkan sebuah dermaga di Santa Cruz. Sementara pejabat negara bagian mengatakan sekitar 424 ribu rumah dan tempat bisnis California tetap tanpa listrik sampai Minggu sore, 8 Januari 2023.
Layanan Cuaca Nasional menyatakan hujan lebat dan salju telah menyebabkan banjir dan kejenuhan tanah yang signifikan, yang berarti badai berikutnya yang akan terjadi minggu ini akan membawa ancaman banjir tambahan. Salju setinggi lima kaki (1,5 meter) dapat turun di pegunungan Sierra Nevada pada Selasa, 10 Januari 2022.
Newsom mengatakan telah meminta Gedung Putih agar mengeluarkan deklarasi darurat federal menjelang badai yang akan datang.
REUTERS
Baca juga; Ini Agenda Lengkap Kunjungan Dua Hari Anwar Ibrahim ke Jakarta
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.