TEMPO.CO, Jakarta - Seorang hakim di pengadilan federal Mexico City menghentikan upaya ekstradisi putra Joaquin Guzman, Ovidio Guzman, ke Amerika Serikat. Ayah Ovidio adalah ketua kartel narkoba yang dijuluki ‘El Chapo’. Penolakan itu diterbitkan sehari setelah penangkapan Ovidio yang penuh ketegangan dalam operasi di utara Meksiko hingga menyebabkan 29 orang tewas.
Amerika Serikat saat ini sangat ingin agar Ovidio diekstradisi ke Negeri Abang Sam tersebut atas tuntutan perdagangan narkoba. Amerika Serikat bahkan menawarkan hadiah hingga USD 5 juta (Rp 78 miliar) bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi soal Ovidio, yang disebut sebagai anggota senior kartel Sinaloa.
Baca juga: Pendiri FTX Sam Bankman-Fried Bersedia Diekstradisi ke Amerika Serikat
Sebuah kendaraan lapis baja meninggalkan Kantor Kejaksaan Agung untuk Investigasi Khusus Kejahatan Terorganisir (FEMDO), menyusul penahanan pemimpin geng narkoba Meksiko Ovidio Guzman, putra gembong Joaquin "El Chapo" Guzman yang dipenjara, di Mexico City, Meksiko 5 Januari 2023. REUTERS/Raquel Cunha
Pada Kamis, Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengkonfirmasi pernah ada permintaan penahanan dari Amerika Serikat tertanggal 19 September 2019. Akan tetapi, kemungkinan ekstradisi Ovidio tidak bisa dilakukan dalam tempo secepat-cepatnya karena ada formalitas hukum yang harus dilewati. Ebrard memastikan Ovidio harus lebih dulu menjalani proses hukum di Meksiko.
Televise mewartakan dan pemberitaan media lain di Meksiko melaporkan hakim federal memerintahkan agar Joaquin ditahan selama 60 hari untuk mencegah penahanannya untuk tujuan ekstradisi. Putusan itu dijatuhkan lewat sidang di penjara Altiplano dengan pengamanan maksimum, tempat.
Pengacara Ovidio masih belum bisa memberikan keterangan perihal ini. Ayah Ovidio, yang biasa disebut El Chapo, kabur dari penjara Altiplano pada 11 Juli 2015 melalui sebuah terowongan sepanjang 1 mil (1,6 kilometer). Empat tahun kemudian, El Chapo ditangkap dan diadili di Amerika Serikat. Dia dikenai 10 dakwaan, yang di antaranya membuat perusahaan kriminal, perdagangan narkoba dan kepemilikan senjata api. El Chapo dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan harta-bendanya senilai 196 triliun disita.
El Chapo awalnya ditahan dibawah otoritas federal pada Oktober 2019. Namun dia dibebaskan atas perintah Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador demi menghindari pertumpahan darah lebih lanjut.
Sumber: edition.cnn.com
Baca juga: 29 Orang Tewas dalam Drama Penangkapan Bos Kartel Narkoba Anak El Chapo
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.