TEMPO.CO, Jakarta - Molavi Abdolhamid Ismaeelzahi, ulama suni papan atas asal Iran pada Jumat, 5 Januari 2023, mengecam Iran karena diduga menggunakan kekerasan untuk menghukum para demonstran yang ditahan. Gelombang unjuk rasa di Iran masih berlanjut dalam skala nasional.
Otoritas di Iran masih menangkapi para demonstran, termasuk selebriti chef dan seorang wartawan yang berpengaruh di Iran. Unjuk rasa di Iran dipicu kematian Mahsa Amini, 22 tahun, pada 16 September 2022, yang ditahan oleh kepolisian moral Iran karena dianggap berpakaian kurang pantas. Iran mengatur dengan ketat cara berpakaian perempuan.
“Jika seseorang tidak terima dengan tuduhan yang diarahkan padanya, mereka melakukan penyiksaan sampai dia menerima tuduhan itu. Pengakuan di bawah paksaan dan pemukuran terhadap terdakwa, tidak ada dalam hukum syariah Islam dan konstitusi negara kita,” kata Ismaeelzahi dalam khutbah Jumat, yang diunggah ke websitenya.
Baca juga:Guru Besar Hukum Ungkap Bahaya UU PPSK bagi OJK
Seorang demonstran memegang foto Mahsa Amini, yang meninggal dalam tahanan polisi di Iran, di New York City, New York, AS, 22 September 2022. REUTERS/Caitlin Ochs
Ismaeelzahi tinggal di Kota Zahedan, Provinsi Sistan-Baluchistan, yang juga rumah bagi kelompok minoritas Baluch. Otoritas sebelumnya dilaporkan telah menekan Ismaeelzahi dengan melarangnya melakukan perjalanan ke luar negeri dan bepergian ke tempat lain seta melakukan kontak dengan warga negara Iran.
Sejumlah kelompok HAM mengatakan hukuman bagi para pembangkang di pengadilan Iran sering berdasarkan pengakuan paksa. Iran menyangkal tuduhan itu.
Ismaeelzahi juga mengecam penahanan massal di Kota Zahedan. Kecaman itu dilontarkan setelah media milik Pemerintah Iran mewartakan aparat keamanan telah menahan lebih dari 100 preman dan perampok bersenjata dalam beberapa hari.
Sejumlah rekaman video yang diunggah ke media sosial memperlihatkan usai khutbah Jumat yang dilakukan oleh Ismaeelzahi, demonstran melakukan aksi turun ke jalan di Kota Zahedan. Mereka meneriakkan kalimat ‘matilah Republik Islam Iran. Reuters belum bisa memverifikasi rekaman video tersebut.
Sumber: jpost.com
Baca juga: Makam Terapung Syekh Mudzakir di Demak, Siapakah Ulama itu?
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.