Pentagon yakin tujuan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk merebut teritorial Ukraina, tidak berubah kendati tentara Rusia terus-menerus mengalami kerugian. Militer Rusia melemah, termasuk tentara yang mereka miliki.
Washington berharap paket pengiriman senjata untuk Kyiv bisa membantu Ukraina untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.
“Putin masih belum menyerah pada tujuannya yang ingin mendominasi Ukraina serta melanjutkan akuisisi wilayah Ukraina,” kata Laura Cooper, Wakil Asisten Menteri Pertahanan Amerika Serikat untuk urusan Rusia dan Ukraina.
Baca juga: Kena Dampak Perang Ukraina, McDonald's Keluar dari Kazakhstan
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow, Rusia 15 Februari 2022. Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin via REUTERS/File Foto
Cooper menulai Rusia pada kenyataannya lemah dan tujuan Putin bertabrakan dengan tujuan-tujuan Angkatan Bersenjata Rusia. Bukan hanya itu, tentara Rusia juga menderita karena punya moral yang rendah.
Sebelumnya, militer Ukraina memperkirakan jumlah tentara Rusia yang tewas adalah 800 tentara dalam beberapa hari terakhir. Sebagian besar pasukan Rusia yang tewas itu ada dalam pertempuran di wilayah Donetsk timur.
Saat menyampaikan pertempuran rutin di pagi hari, Kamis, 5 Januari 2023, militer Ukraina mengatakan, pasukan Rusia fokus pada serangan di sektor Bakhmut dan serangannya di sektor Avdiivka dan Kupiansk tidak berhasil. Selain 800 tentara Rusia tewas, satu pesawat, helikopter dan tiga tank hancur selama beberapa hari terakhir.
Perang Ukraina dimulai 24 Februari 2022. Rusia mengklaim menyerang tetangganya itu karena alasan adanya ancaman keamanannya dan kebutuhan untuk melindungi penutur bahasa Rusia. Ukraina dan sekutunya menuduh Rusia melakukan perang tak beralasan untuk merebut wilayah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Latvia Menahan Pemimpin Redaksi Sputnik
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.