TEMPO.CO, Jakarta - Ken Roth, mantan Direktur Eksekutif Human Rights Watch (HRW), ditolak mendapatkan fellowship dari Kennedy School karena pernah mengkritik Israel. Hal ini diungkap oleh majalah mingguan asal Amerika Serikat, The Nation, pada Kamis, 5 Januari 2023.
Roth sudah berkarir selama 29 tahun di HRW, yakni sebuah LSM bidang HAM. Dia diketahui penah mempublikasi laporan yang menuduh kalau Israel telah melakukan kejahatan apartheid. Roth sudah mengundurkan diri dari HRW pada tahun lalu.
Baca juga:Human Rights Watch: Eropa Harus Tolak KUHP Saat Jokowi Ikut EU-ASEAN Summit
Setelah tak lagi menjabat di HRW, Roth dihubungi oleh Sushma Raman, Direktur Eksekutif Carr Centre bidang kebijakan HAM di Harvard Kennedy School. Dalam komunikasi tersebut, Raman menawari Roth apakah dia tertarik masuk Carr Centre sebagai pelajar senior. Roth tak menolak tawaran tersebut.
Keduanya lalu bertukar email dan membuat kesepakatan, di mana Roth akan mendaftar dan bergabung di Carr Centre. Proposal Roth lalu dikirim ke Dekan untuk mendapatkan persetujuan, di mana hal ini diasumsikan hanya sebagai formalitas. Yang terjadi dua pekan kemudian, Roth mendapat kabar kalau fellowship-nya tidak disetujui.
Menurut Kathryn Sikkink, profesor di kebijakan HAM Kennedy School yang terafiliasi dengan Carr Centre selama sembilan tahun, kejadian seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Sikkink mengaku mendapat informasi kalau alasan penolakan itu karena pandangan Roth soal Israel. HRW dianggap sudah bias anti-Isreal.
The Nation mengungkap Sikkink sudah berkirim email ke Dekan menyuarakan keberatan atas keputusan ini. Sikkink mengatakan dalam surat elektronik itu, dia mengakui HRW mengkritik Israel, namun HRW juga mengkritik Cina dan Arab Saudi bahkan Amerika Serikat untuk mengklarifikasi tuduhan bias anti-Israel.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
Sumber: middleeastmonitor.com