TEMPO.CO, JAKARTA--Pasukan keamanan Meksiko pada Kamis menangkap seorang putra gembong narkoba yang dipenjara Joaquin "El Chapo" Guzman. Penangkapan ini menjadi kemenangan dalam perang melawan kartel yang kuat beberapa hari sebelum kunjungan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Baca juga: Anak Raja Narkoba Meksiko Gelar Pesta, Bagi-bagi Mobil Baru dan Hadiah Mewah
Ovidio Guzman, yang dijuluki "El Raton" (Tikus), ditangkap di kota barat laut Culiacan dan diterbangkan ke Mexico City dengan pesawat militer, kata Menteri Pertahanan Luis Cresencio Sandoval kepada wartawan.
Dia mengatakan penangkapan itu adalah hasil kerja intelijen selama enam bulan yang melacak pria berusia 32 tahun itu. Guzman diduga membantu menjalankan operasi ayahnya sejak "El Chapo" diekstradisi ke Amerika Serikat pada 2017.
Amerika Serikat telah menawarkan hadiah hingga US$5 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Ovidio Guzman, menuduhnya sebagai pemain kunci dalam kartel Sinaloa yang terkenal itu.
Tembakan dan pembakaran mengguncang Culiacan setelah penangkapan, yang terjadi ketika Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador bersiap untuk menyambut Biden minggu depan untuk pertemuan puncak para pemimpin Amerika Utara.
Sedikitnya 18 orang terluka dalam kekerasan itu, kata gubernur negara bagian Sinaloa Ruben Rocha, sementara sekolah ditangguhkan dan acara olahraga di Culiacan dibatalkan.
Saat kaki tangan Guzman bereaksi dengan marah, sebuah jet penumpang terkena peluru saat bersiap untuk lepas landas dari bandara Culiacan. Namun, tidak ada korban luka, kata maskapai penerbangan Aeromexico.
"El Chapo" menjalani hukuman penjara seumur hidup di Amerika Serikat karena memperdagangkan ratusan ton narkoba ke AS selama 25 tahun.
Namun, kartelnya tetap menjadi salah satu yang paling kuat di Meksiko, dituduh oleh Washington mengeksploitasi epidemi opioid dengan membanjiri masyarakat dengan fentanyl, obat sintetis yang 50 kali lebih kuat daripada heroin.
Ovidio Guzman dan salah satu saudara laki-lakinya dituduh mengawasi hampir selusin laboratorium metamfetamin di Sinaloa serta bersekongkol untuk mendistribusikan kokain dan mariyuana, menurut Departemen Luar Negeri AS.
Dia juga diduga memerintahkan pembunuhan informan, pengedar narkoba dan penyanyi Meksiko yang menolak tampil di pernikahannya, katanya.
Ovidio Guzman pernah ditangkap sebentar sebelumnya pada 2019. Namun, pasukan keamanan membebaskannya setelah kartelnya melancarkan perang habis-habisan sebagai tanggapan.
Beberapa orang tewas pada kesempatan itu di Culiacan ketika orang-orang bersenjata melancarkan serangan senapan mesin besar-besaran, membuat jalan-jalan dipenuhi kendaraan yang terbakar.
Pembebasannya memicu kecaman tajam terhadap Lopez Obrador, yang mengatakan keputusan itu dibuat untuk melindungi nyawa warga sipil di kota berpenduduk sekitar 800.000 orang itu.
Baca juga: Pengadilan AS Tolak Banding Bos Kartel Narkoba Meksiko El Chapo
CHANNEL NEWSASIA