TEMPO.CO, Jakarta - Hong Kong pada bulan ini berencana mencabut larangan mengimpor hamster untuk di jual. Adapun untuk jenis hewan lainnya, harus negatif Covid-18 sebelum dijual. Hewan-hewan yang tertular virus corona, harus dikarantina dulu hingga hasil tesnya memuaskan.
Keputusan itu diumumkan oleh Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi Hong Kong pada Rabu, 4 Januari 2022. Departemen itu menilai pengujian ini (Covid-19) sangat penting karena studi telah membuktikan hewan pengerat bukan hanya rentan terhadap virus, namun juga bisa menularkannya ke manusia.
Seorang petugas kebersihan yang mengenakan baju hazmat membuang sampah di luar hotel karantina di Hong Kong, Cina, 2 April 2022. Kebijakan karantina selama Covid-19 menyebabkan menumpuknya sampah plastik yang berasal dari kemasan makanan. REUTERS/Tyrone Siu
Sebelumnya Hamster dari luar negeri, begitu juga hewan mamalia lainnya dari luar Hong Kong, terhitung mulai akhir Januari 2022 tidak boleh masuk Hong Kong. Keputusan ini diambil setelah puluhan hamster yang diimpor dari Belanda ditemukan terinveksi varian delta Covid-19.
Varian Delta Covid-19 sudah berbulan-bulan tidak terlihat di manusia. Seorang karyawan di toko hewan peliharaan Little Boss, 23 tahun, diyakini tertular Covid-19 dan menularkannya ke seorang kustormer.
Otoritas akhir terpaksa memusnahkan 2.500 haster di toko itu, seekor kelinc dan chincila, dalam upaya menghentikan penyebaran Covid-19 saat Hong Kong berusaha memberlakukan strategi nol-Covid-19.
Warga Hong Kong diminta agar melakukan tes Covid-19 pada hamster peliharaan mereka. Namuh baru 113 keluarga di Hong Kong yang melakukannya dan dari tes tersebut, ditemukan satu ekor hamster yang positif Covid-19.
Impor hamster masih dilarang di Hong Kong. Walhasil, toko hewan peliharaan di sasna hanya boleh mengimpor hewan non-hamster terhitung mulai Mei 2023.
Baca juga:Warga China Putus Asa, Serbu Pasar Gelap demi Obat Covid
Larangan mengimpor hamster dilakukan di tengah upaya Hong Kong melonggarkan aturan Covid-19 dengan membuka pintu perbatasan, mencabut aturan karantina di hotel yang ditunjuk, begitu juga aturan masuk bar dan restoran sudah direlaksasi. Tes PCR untuk pelancong juga sudah tidak perlu lagi dilakukan.
Akan tetapi, aturan menggunakan masker masih diwajibkan karena ada keresahan soal flu serta Covid-19. Melakukan perjalanna dari-dan-menuju wilayah daratan Cina akan dibukan pada pekan ini karena Bejing mengakhiri kebijakan nol-Covid-19 di negara itu.
Sumber: RT.com
Baca juga:Studi di Jepang: Covid Mungkin Menular dari Jenazah Pasien
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.