Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kartun Khameini di Charlie Hebdo, Iran: Kami Tak Biarkan Prancis Lampaui Batas

Reporter

image-gnews
Halaman depan Charlie Hebdo terlihat di kios surat kabar di Paris pada hari pembukaan persidangan serangan pria bersenjata di kantor tersebut, di Paris, Prancis, 2 September 2020. Sidang berlangsung dari 2 September hingga 10 November. REUTERS/Christian Hartmann
Halaman depan Charlie Hebdo terlihat di kios surat kabar di Paris pada hari pembukaan persidangan serangan pria bersenjata di kantor tersebut, di Paris, Prancis, 2 September 2020. Sidang berlangsung dari 2 September hingga 10 November. REUTERS/Christian Hartmann
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Iran memperingatkan Prancis tentang konsekuensi yang akan diterima setelah majalah satir Charlie Hebdo menerbitkan kartun yang menggambarkan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Kartun itu dianggap menghina oleh Teheran.

Baca: Putin: Menghina Nabi Muhammad Pelanggaran Beragama, Bukan Kebebasan Berekspresi

Mingguan itu menerbitkan lusinan kartun yang mengolok-olok tokoh agama dan politik tertinggi di republik Islam itu sebagai bagian dari kompetisi yang diluncurkannya pada Desember 2022 untuk mendukung gerakan protes tiga bulan itu. "Tindakan menghina dan tidak senonoh dari publikasi Prancis dalam menerbitkan kartun melawan otoritas agama dan politik tak akan berjalan tanpa tanggapan yang efektif dan tegas," ujar Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian melalui akun Twitter, Rabu, 4 Januari 2023.

"Kami tidak akan membiarkan pemerintah Prancis melampaui batasnya. Mereka pasti telah memilih jalan yang salah," ujarnya menambahkan, tanpa menjelaskan konsekuensinya.

Pada Rabu, kementerian luar negeri Iran mengatakan telah memanggil duta besar Prancis Nicolas Roche. "Prancis tidak berhak menghina kesucian negara dan bangsa Muslim lainnya dengan dalih kebebasan berekspresi", kata juru bicara kementerian luar negeri Nasser Kanani. "Iran sedang menunggu penjelasan dan tindakan kompensasi pemerintah Prancis dalam mengutuk perilaku yang tidak dapat diterima dari publikasi Prancis," katanya. 

Majalah mingguan Prancis Charlie Hebdo, menerbitkan lusinan kartun tentang Khamenei, yang dikatakan sebagai bagian dari upaya mendukung protes anti-pemerintah di Iran menyusul kematian Mahsa Amini, seorang wanita muda pada bulan September saat berada dalam tahanan polisi moralitas. Kartun lain menunjukkan penggunaan hukuman mati oleh pihak berwenang sebagai taktik untuk memadamkan protes.

"Itu adalah cara untuk menunjukkan dukungan kami kepada pria dan wanita Iran yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk mempertahankan kebebasan mereka melawan teokrasi yang telah menindas mereka sejak 1979," tulis direktur Charlie Hebdo, Laurent Sourisseau, yang dikenal sebagai Riss, dalam sebuah editorial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Semua kartun yang diterbitkan memiliki manfaat untuk menentang otoritas yang diklaim sebagai pemimpin tertinggi, serta kelompok para pelayannya dan antek-antek lainnya," ujarnya. 

Nathalie Loiseau, mantan menteri pendukung Presiden Emmanuel Macron, menggambarkan tanggapan Iran sebagai upaya dan ancaman gangguan terhadap Charlie Hebdo. "Sangat jelas bahwa rejim represif dan teokratis di Teheran tidak mengajarkan apa-apa kepada Prancis," katanya.

Khamenei, penerus pemimpin revolusioner Ayatollah Ruhollah Khomeini, diangkat sebagai pemimpin Iran seumur hidup. Kritik terhadapnya dilarang di Iran.

Khamenei pada tahun 1989 terkenal mengeluarkan dekrit agama, atau fatwa, yang memerintahkan umat Islam untuk membunuh penulis Inggris Salman Rushdie karena menulis novel Ayat-ayat Setan atau The Satanic Verses yang dinilai menghujat Nabi Muhammad.

Simak: Charlie Hebdo Kartunkan Pemimpin Iran Ali Khamenei, Dubes Prancis Dipanggil

NDTV 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ukraina Ancam Putuskan Hubungan dengan Iran, Jika Terus Pasok Rudal ke Rusia

14 jam lalu

Perbandingan antara badan pesawat UAV Shahed-136 yang didokumentasikan oleh CAR di Ukraina pada November 2022 (kiri) dan badan pesawat UAV Geran-2 yang didokumentasikan oleh CAR di Ukraina pada Juli 2023 (kanan). (https://arcg.is/1Hay4y)
Ukraina Ancam Putuskan Hubungan dengan Iran, Jika Terus Pasok Rudal ke Rusia

Pemerintah Ukraina mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, jika Rusia menggunakan rudal balistik yang dipasok oleh Teheran


Imbas Pavel Durov Ditangkap, Telegram Ubah Kebijakan Private Chat?

17 jam lalu

Ilustrasi Telegram. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Imbas Pavel Durov Ditangkap, Telegram Ubah Kebijakan Private Chat?

Setelah ditangkapnya Pavel Durov, Telegram berusaha memberbaiki private chat untuk mengontimalkam usaha mereka.


Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

1 hari lalu

Petugas memuat sisa-sisa rudal balistik setelah dievakuasi dari lokasi ditemukannya di gurun ke dalam truk, usai serangan rudal dan drone besar-besaran oleh Iran terhadap Israel, dekat kota selatan Israel. Arad, Israel 26 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

Ukraina memanggil diplomat Iran di Kyiv pada Senin terkait "kekhawatiran" negara itu terhadap kemungkinan transfer rudal balistik Iran ke Rusia.


CEO Telegram Pavel Durov Diciduk di Prancis, Bagaimana Update Kasusnya?

1 hari lalu

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea
CEO Telegram Pavel Durov Diciduk di Prancis, Bagaimana Update Kasusnya?

Pavel Durov, bos Telegram, mengeluarkan pernyataannya soal penanggkapan yang dialaminya saat berada di Prancis.


Karier Paul Pogba: Manchester United, Juventus, Timnas Prancis

3 hari lalu

Pemain Juventus, Paul Pogba. REUTERS/Massimo Pinca
Karier Paul Pogba: Manchester United, Juventus, Timnas Prancis

Paul Pogba kembali mengikuti Juventus di media sosial Instagram. Sebelumnya, pemain Prancis itu dilarang bermain sepak bola setelah kena skors


Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

3 hari lalu

Kendaraan militer Rusia, termasuk sistem rudal balistik antarbenua Yars, melaju di sepanjang jalan sebelum latihan parade, yang menandai peringatan kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Moskow, Rusia, 5 Mei 2024. REUTERS/ Shamil Zhumatov
Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

Iran membantah laporan memasok rudal balistik kepada Rusia dalam konflik dengan Ukraina


Ribuan Orang Turun ke Jalan, Protes Perdana Menteri Baru Prancis

3 hari lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul untuk mengecam penolakan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam menunjuk perdana menteri dari koalisi sayap kiri New Popular Front di Paris, Prancis, 7 September 2024. REUTERS/Benoit Tessier
Ribuan Orang Turun ke Jalan, Protes Perdana Menteri Baru Prancis

Ribuan orangg turun ke jalan di seluruh Prancis untuk memprotes pencalonan Michel Barnier yang berhaluan kanan-tengah sebagai perdana menteri


Komentar Pertama CEO Telegram Pavel Durov setelah Penangkapannya

5 hari lalu

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea
Komentar Pertama CEO Telegram Pavel Durov setelah Penangkapannya

Pavel Durov mengatakan bahwa pihak berwenang Prancis menempatkan inovasi dalam risiko dalam komentar publik pertamanya sejak penahanannya.


Kesaksian Perempuan Prancis yang Dibius Suami Selama 10 Tahun untuk Diperkosa 50 Orang

6 hari lalu

Gisele Pelicot, tengah, selama persidangan suaminya yang dituduh membiusnya selama hampir 10 tahun dan mengundang orang asing untuk memperkosanya di rumah mereka. Cuplikan video REUTERS
Kesaksian Perempuan Prancis yang Dibius Suami Selama 10 Tahun untuk Diperkosa 50 Orang

Gisele Pelicot, memberikan kesaksian pertama dalam persidangan Prancis dimana suaminya membiusnya agar dia diperkosa 50 orang selama satu dekade


Macron Tunjuk Mantan Negosiator Brexit sebagai PM Prancis Baru

6 hari lalu

Mantan negosiator Brexit Uni Eropa dan kandidat utama presiden partai kanan tengah Prancis Les Republicains (LR), Michel Barnier. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Macron Tunjuk Mantan Negosiator Brexit sebagai PM Prancis Baru

Macron berharap Michel Barnier akan mengakhiri kebuntuan selama berminggu-minggu sejak pemilu sela Prancis.