TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky curiga Rusia tengah merencanakan serangan bertubi-tubi untuk menghabisi Ukraina dengan drone kiriman dari Iran. Dia pun menyerukan tentara Ukraina agar berjuang sekuat tenaga.
"Kami mendapat informasi bahwa Rusia sedang merencanakan serangan berlarut-larut menggunakan drone Shahed. Mungkin mengandalkan kelelahan. Melelahkan orang-orang kita, pertahanan anti-pesawat kita, energi kita. Ukraina harus bertindak dan melakukan segalanya agar para teroris gagal mencapai tujuan mereka, seperti yang lainnya telah gagal," kata Zelensky dalam pidato video malamnya, Senin, 2 Januari 2023.
Presiden Volodymyr Zelensky mengunjungi pasukan Ukraina, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di Soledar, wilayah Donetsk, Ukraina 5 Juni 2022. Gambar diambil 5 Juni 2022. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Baca juga: Volodymyr Zelensky Tanda Tangani RUU Pembatasan Media
Gelombang serangan drone Rusia menggempur infrastruktur penting di ibu kota Ukraina, Kyiv dan sekitarnya pada Senin, 2 Januari 2023. Pejabat mengkonfirmasi serangan itu, saat Rusia memperpanjang pengeboman terus-menerus hingga hari kedua 2023.
Pada Senin, pukul 3 pagi waktu setempat, sistem pertahanan udara Ukraina disebut telah menghancurkan 20 objek udara di atas Kyiv.
"Suaranya keras di wilayah dan di ibu kota: serangan drone malam hari. Rusia meluncurkan beberapa gelombang drone Iran, yang menargetkan fasilitas infrastruktur penting. Pertahanan udara sedang bekerja,” kata Gubernur Kyiv Oleksiy Kuleba di Telegram.
Warga Ukraina bersorak dari balkon saat pertahanan udara mereka meledakkan rudal dan drone Rusia dari langit pada jam-jam pertama Tahun Baru. 'Selamat Ukraina! Selamat para pahlawan!' beberapa berteriak saat sirene serangan udara meraung.
Iran membantah beberapa kali bahwa Tehran telah memasok kapal tanpa awak ke Rusia.
Di sudut lain medan perang, sebanyak 63 tentara Rusia tewas dalam serangan Malam Tahun Baru oleh Ukraina di barak darurat di wilayah Donetsk. Menurut pemerintah Rusia dalam pernyataan pada Senin, 2 Januari 2023, militer Ukraina telah meluncurkan enam proyektil di pangkalan sementara di kota timur Makiivka menggunakan sistem roket berpemandu HIMARS yang dipasok oleh Amerika Serikat.
Dua dari rudal ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia, namun empat lainnya menghantam gedung. Pernyataan kementerian itu muncul setelah Departemen Komunikasi Strategis angkatan bersenjata Ukraina mengatakan pada Minggu malam bahwa 400 tentara Rusia tewas dalam serangan itu dan 300 lainnya luka-luka.
Kaum nasionalis dan anggota parlemen Rusia marah atas tewasnya 63 anggota pasukan Rusia akibat serangan yang dilakukan Ukraina pada Malam Tahun Baru, 31 Desember 2022. Mereka menuntut para komandan yang bertanggung jawab di wilayah Donetsk dihukum karena dinilai lalai sehingga terjadi serangan mematikan itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pidato tahun barunya mengisyaratkan tidak akan berhenti menyerang Ukraina. Dia tetap teguh pada keyakinannya bahwa Barat telah menggunakan Ukraina sebagai alat untuk menghancurkan Rusia.
"Barat sedang mempersiapkan agresi dan sekarang mereka secara sinis menggunakan Ukraina dan rakyatnya untuk melemahkan dan memecah belah Rusia. Kita tidak pernah mengizinkan ini, dan tidak akan pernah mengizinkan siapa pun melakukan ini kepada kita," kata Putin yang dikutip oleh kantor berita pemerintah Rusia.
Rusia menyangkal menargetkan warga sipil. Dalam 11 bulan perang, Moskow telah menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina.
Ukraina telah melawan dengan dukungan militer Barat, mengusir tentara Rusia dari lebih dari setengah wilayah yang mereka rebut. Dalam beberapa minggu terakhir, garis depan di timur Ukraina sebagian besar berjalan statis. Ribuan tentara tewas dalam peperangan yang intens.
REUTERS
Baca juga: Rusia Marah, 63 Tentaranya Jadi Korban Rudal Ukraina di Malam Tahun Baru
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.