TEMPO.CO, Jakarta - Belanda memperpanjang moratorium deportasi bagi warga negara Rusia yang melarikan diri ke Belanda untuk menghindari konspirasi militer. Perpanjangan ditambahkan selama enam bulan ke depan.
Mereka yang lolos dari gerakan mobilisasi partial baru – baru ini tidak bisa mendapatkan status dilindungi sehingga harus dideportasi.
Siswa wajib militer yang kembali dari unit militer Rusia setelah mereka didemobilisasi,melakukan upacara pengakuan saat konflik Rusia-Ukraina di wilayah Donetsk, yang dikuasai Rusia, 28 November 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Netherlands Immigration and Naturalization Service (IND) pada Rabu, 28 Desember 2022 mengatakan keputusan untuk para pemohon suaka yang diajukan laki-laki asal Rusia (agar mereka terhindar dari wajib militer), ditunda selama enam bulan ke depan.
Moratorium ini awalnya diperkenalkan pada 29 Juni 2022 menyusul kurangnya informasi, ambiguitas dan informasi yang kurang bisa dipercaya tentang wajib militer bagi laki-laki Rusia buntut dari konflik di Ukraina. Informasi awal yang tersebar laki-laki Rusia wajib mengikuti wajib militer, namun isu ini segera diluruskan oleh otoritas Rusia yang menyebut hanya militer profesional yang dikerahkan (ke medan tempur).
Baca juga: Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram
Akan tetapi moratorium Belanda tersebut tidak berlalu bagi tentara Rusia yang membelot selama konflik dan mereka yang kabur dari Rusia dalam mobilisasi partial (perekrutan untuk jadi tentara) yang diluncurkan oleh Moskow pada September 2022 lalu.
“Keputusan ini diambil sejak Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan kalau mobilisasi sudah rampung dan memerintahkan unit-unit militernya menghentikan sementara mobilisasi per 31 Oktober 2022. Informasi yang ada mengenai situasi ini membuat IND memutuskan melindungi kelompok sasaran ini,” demikian keterangan IND.
Langkah ini telah dikritik oleh kelomopok-kelompok HAM, di antaranya Martijn van der Linden, Kepala Council for Refugees Netherlands, yang menyebut alasan orang melarikan diri dari Rusia tidak jelas dan alasannya pun berbeda-beda sehingga harus diperlakukan secara berbeda pula. "Kita tidak sedang berbicara mengenai sebuah kelompok besar yang membutuhkan solusi cepat,” kata Linden.
Sumber : RT.com
Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini