Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lavrov: Rusia Tolak Formula Perdamaian Zelensky

Reporter

image-gnews
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov saat menghadiri sesi kerja pertama KTT G20 di Bali, 15 November 2022. REUTERS/Kevin Lamarque/Pool
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov saat menghadiri sesi kerja pertama KTT G20 di Bali, 15 November 2022. REUTERS/Kevin Lamarque/Pool
Iklan

TEMPO.CO, JAKARTA--Rusia telah menolak "formula perdamaian" Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai dasar negosiasi. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov yakin Kyiv masih belum siap untuk pembicaraan damai yang sebenarnya, mengatakan kepada kantor berita RIA yang dikelola pemerintah Kamis 29 Desember 2022.

Baca juga: Rusia Minta Ukraina Lepas Wilayah yang Dicaplok Jika Mau Damai

Lavrov juga mengatakan harapan Kyiv untuk mengusir Rusia dari Ukraina timur dan Krimea dengan bantuan Barat adalah "ilusi", lapor kantor berita itu seperti dikutip Reuters. Komentar diplomat veteran Rusia tersebut mewakili bukti terbaru dari jurang pemisah antara Moskow dan Kyiv, dan seberapa jauh peluang pembicaraan yang realistis untuk mengakhiri perang, sekarang di bulan kesebelas.

Pernyataan menteri luar negeri Rusia tampaknya bertentangan dengan komentar Presiden Vladimir Putin baru-baru ini yang menunjukkan kesediaan untuk kembali ke diplomasi. Amerika Serikat dan Ukraina menjuluki pernyataan Putin sebagai tidak tulus.

Beberapa jam setelah Lavrov menolak proposal Zelensky, pejabat Ukraina mengatakan negara itu diserang rudal Rusia, dengan ledakan di kota-kota besar, termasuk ibu kota Kyiv dan Kharkiv.

Zelensky dengan penuh semangat mendorong rencana perdamaian 10 poin dengan harapan Rusia menghormati dan memulihkan integritas teritorial Ukraina serta menarik semua pasukannya.

Namun, Moskow bersikeras Kyiv pertama-tama harus menerima aneksasi Rusia atas Luhansk dan Donetsk di timur, dan Kherson dan Zaporizhia di selatan. “Tidak akan ada rencana perdamaian yang tidak memperhitungkan realitas hari ini mengenai wilayah Rusia, dengan masuknya empat wilayah ke Rusia,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Pada Kamis, Lavrov mengatakan Rusia akan terus membangun kekuatan tempur dan kemampuan teknologinya di Ukraina. Dia juga menekankan bahwa pasukan yang dimobilisasi telah menjalani “pelatihan serius” dan sementara banyak yang sekarang berada di lapangan, mayoritas belum berada di garis depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lavrov juga mengatakan militer negaranya sedang mengerjakan rencana baru untuk menghentikan pasokan senjata dan amunisi yang dikirim dari luar negeri untuk pasukan Ukraina.

Ukraina, sementara itu, telah mengupayakan KTT perdamaian yang dipimpin oleh PBB pada Februari mendatang. Selama dua bulan terakhir, Zelensky telah mendesak para pemimpin kelompok G20 dan G7 untuk mendukung ide KTT, yang menurutnya akan fokus pada rencana perdamaiannya "secara keseluruhan atau beberapa poin tertentu secara khusus".

Pada Senin, Zelensky berbicara tentang formula perdamaiannya kepada Perdana Menteri India Narendra Modi, yang negaranya akan memimpin G20 tahun depan. Sementara pemerintah India belum mengomentari rencana Zelensky, Modi mengatakan kepada pemimpin Ukraina itu bahwa New Delhi akan mendukung setiap inisiatif yang bertujuan mengakhiri konflik melalui diplomasi. Zelensky kemudian men-tweet bahwa dia “mengandalkan” dukungan India untuk rencananya.

Zelensky juga membahas rencana tersebut dengan Presiden AS Joe Biden selama kunjungannya ke Washington, DC pada pekan lalu. Pada Rabu, Zelenskyy mengatakan kepada parlemen negaranya untuk tetap bersatu dan memuji Ukraina karena membantu Barat "menemukan dirinya kembali".

“Warna nasional kita saat ini menjadi simbol keberanian internasional dan kegigihan seluruh dunia,” katanya dalam pidato tahunan yang diadakan secara tertutup.

Baca juga: Putin Membalas, Larang Rusia Jual Minyak ke Barat karena Harga Dibatasi

AL JAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

17 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

18 jam lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

19 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

1 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

1 hari lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

2 hari lalu

Logo NATO. REUTERS/Yves Herman
Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.