TEMPO.CO, Jakarta - Militer Ukraina melaporkan pasukan Rusia telah menembakkan 33 roket ke sasaran sipil di kota Kherson dalam kurun 24 jam atau hingga Rabu dini hari, 28 Desember 2022. Pertempuran Ukraina dan Rusia semakin intensif, dengan pasukan Moskow mengerahkan lebih banyak tank dan kendaraan lapis baja di garis depan.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan dalam keterangan menyebut pasukan Rusia menyerang daerah berpenduduk di tepi kanan Sungai Dnipro dekat Kherson dengan mortir dan artileri. Rusia berulang kali membantah menargetkan warga sipil.
Polisi di samping bagian dari rudal jelajah Rusia yang ditembak jatuh oleh Pasukan Pertahanan Udara Ukraina, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Kyiv, Ukraina 16 Desember 2022. REUTERS
Pasukan Rusia meninggalkan Kherson pada bulan lalu setelah dipukul Ukraina. Akan tetapi pertempuran yang telah berlangsung 11 bulan itu telah memasuki fase yang lambat, serdadu Kyiv yang sempat berjaya kewalahan karena cuaca musim dingin telah tiba.
"Hanya ada sedikit perubahan dalam hal garis depan tetapi tekanan dari musuh telah meningkat, baik dalam hal jumlah orang maupun jenis dan jumlah peralatan," kata analis militer Ukraina Oleh Zhdanov.
Zhdanov memberikan padangan, pertempuran semakin intensif dengan Rusia mengerahkan kendaraan lapis baja dan tank.
Adapun pertempuran terberat terjadi di sekitar kota timur Bakhmut, sebuah kota hantu yang telah dibom. Wilayah itu telah coba diserbu Rusia selama berbulan-bulan dengan korban jiwa yang sangat besar.
Baca juga: Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram
Lebih jauh medan tepat berada di utara, di kota Svatove dan Kreminna. Wilayah itu jadi tempat Ukraina mencoba untuk menyerang dan mematahkan garis pertahanan Rusia.
Reuters melihat api berkobar di sebuah bangunan tempat tinggal yang besar di Bakhmut. Tercatat populasi di kota itu sebelum perang 70 ribu jiwa. Sekarang wilayah itu menjadi reruntuhan, puing-puing berserakan di jalanan dan jendela di sebagian besar bangunan pecah.
"Bangunan kami hancur. Dulu ada toko di gedung kami, sekarang sudah tidak ada lagi," kata Oleksandr, 85 tahun, seraya menambahkan dia satu-satunya penghuni yang tersisa di sana.
Di dekatnya, Pilaheia, yang berusia 73 tahun mengatakan dia sudah lama terbiasa dengan "ledakan konstan".
Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan apa yang disebutnya operasi militer ke Ukraina pada 24 Februari 2022, dengan denazifikasi dan demiliterisasi, yang menurutnya merupakan ancaman bagi Rusia.
Rusia berangkat untuk menaklukkan Ukraina dalam beberapa hari, tetapi pasukannya dikalahkan di pinggiran ibu kota, Kyiv, pada musim semi dan dipaksa mundur dari daerah lain pada musim gugur.
Putin menanggapinya dengan memanggil ratusan ribu tentara cadangan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II. Baik Rusia dan Ukraina belum mencapai satu kondisi untuk duduk berunding.
REUTERS
Baca juga: Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.