TEMPO.CO, Jakarta - Batik Air yang sebelumnya bernama Malindo Air minta maaf kepada penumpang atas keterlambatan keberangkatan penerbangan dari Kuala Lumpur pada Jumat lalu, 23 Desember 2022.
Dalam sebuah pernyataan, Batik Air mengatakan, perusahaan akan menghubungi semua penumpang yang terkena dampak untuk memberikan mereka voucher khusus.
“Penyebab insiden tersebut saat ini sedang diselidiki dan kami akan memperbaiki setiap penyimpangan dalam operasi kami untuk peningkatan berkelanjutan dalam layanan pelanggan kami."
“Kami sangat menyesalkan penundaan yang menyebabkan banyak ketidaknyamanan bagi penumpang kami dan keluarga mereka,” bunyi pernyataan itu.
Batik Air mengatakan voucher makanan disediakan selama penundaan tetapi tanpa akomodasi karena hotel sudah penuh dipesan dan tidak ada gerai makanan yang buka lewat tengah malam di terminal.
"Kami tidak berniat memperpanjang penundaan dan kami ingin meyakinkan publik bahwa situasinya telah diperbaiki dan operasi kami di terminal KLIA telah kembali normal," katanya.
Sebelumnya, Menteri Transportasi Malaysia, Loke Siew Fook, mendesak Batik Air untuk mengeluarkan permintaan maaf dan bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Hal itu disampaikannya Senin malam menanggapi pengguna Twitter Firdaus Jailan (@firdausjailan) yang mengatakan lebih dari tujuh jam terdampar di bandara akibat keterlambatan tersebut.
Video tweet Firdaus, yang diputar satu juta kali, menunjukkan penumpang tidur di bangku dekat gerbang keberangkatan, dengan sistem tampilan informasi penerbangan tidak menunjukkan adanya penundaan penerbangan.
FREE MALAYSIA TODAY