TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas akibat ledakan truk tanki gas di Johannesburg pada Malam Natal meningkat menjadi 18 orang, sementara Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa berjanji untuk mendukung orang-orang yang terkena dampak ledakan itu.
Ledakan itu merobek atap unit gawat darurat rumah sakit Tambo Memorial, menghancurkan dua rumah, beberapa mobil, dan melukai orang-orang hingga 500 meter dari tempat kejadian di pinggiran kota Boksburg.
Baca juga:
Truk itu terbakar di bawah jembatan rendah. Pengemudi truk telah ditangkap karena menyebabkan banyak kematian, kata polisi.
"Dari 18 orang yang meninggal, sembilan adalah staf Rumah Sakit Memorial Tambo," kata Departemen Kesehatan Gauteng dalam sebuah pernyataan.
Presiden Ramaphosa mengatakan pasien rumah sakit dan anak-anak termasuk di antara yang tewas.
"Hati bangsa tertuju kepada semua orang yang terkena dampak insiden yang menghancurkan ini," kata Ramaphosa dalam sebuah pernyataan. "Sementara kami menunggu hasil penyelidikan atas tragedi ini, insiden ini... meminta kita semua untuk menunjukkan kehati-hatian dan menghindari risiko saat kita berada di jalan."