Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

77 Tahun Lalu Semenanjung Korea Pecah Dua, Korea Selatan dan Korea Utara

image-gnews
Kendaraan bersenjata ditampilkan dalam parade militer memperingati HUT Korea Utara di Pyongyang, Korea Utara, Ahad, 9 September 2018. Korea Utara berdiri pada 1948 atau persisnya tiga tahun setelah Moskow dan Washington membelah Semenanjung Korea untuk menandai berakhirnya Perang Dunia II. AP Photo
Kendaraan bersenjata ditampilkan dalam parade militer memperingati HUT Korea Utara di Pyongyang, Korea Utara, Ahad, 9 September 2018. Korea Utara berdiri pada 1948 atau persisnya tiga tahun setelah Moskow dan Washington membelah Semenanjung Korea untuk menandai berakhirnya Perang Dunia II. AP Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini 27 Desember, 77 tahun lalu diperingati sebagai hari terbaginya semenanjung Korea menjadi dua yaitu bagian Selatan dan Utara. hal tersebut yang memicu pecahnya negara Korea menjadi dua. berikut kilas balik mengenai latar belakang terjadinya perpecahan antara dua negara tersebut.

Sebenarnya dahulu Korea adalah sebuah entitas politik tunggal selama berabad-abad lamanya yang menguasai wilayah Semenanjung Korea dan sekitarnya. lalu apa yang menyebabkan Korea Selatan dan Korea Utara terpisah? Pembagian daratan Semenanjung Korea bermula sejak kekalahan Jepang pada perang dunia II tahun 1945. Dua negara superpower pemenang yaitu Sekutu dan Uni Soviet, membagi kekuasaan atas Semenanjung Korea.

Korea dibagi menjadi dua yang dipisahkan oleh sebuah perbatasan yang kini dikenal dengan DMZ atau Demiliterized Zone (Zona Demiliterisasi) – paralel utara ke-38 mengikuti persetujuan dengan PBB. 

Baca: Semenanjung Korea Memanas Bercermin dari Sejarah Perang Korea

Amerika dan Uni Soviet mengambil alih negara Korea dengan dua bagian dan bermaksud untuk mempersiapkan kemerdekaan kedua wilayah ini. Semenanjung Korea wilayah selatan dikuasai oleh Amerika Serikat dan di wilayah utara dikuasai oleh Uni Soviet. Amerika membantu sistem pembentukan militer di selatan. Sedangkan, Uni Soviet membentuk rezim komunis yang besar di wilayah utara.

PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) lalu melakukan pemungutan suara untuk menentukan kedaulatan Korea pada tahun 1948.

Namun pada saat itu, Uni Soviet menolak untuk berpartisipasti dan tidak lama setelah itu membuat wilayah selatan membentuk pemerintahannya sendiri yang berpusat di Kota Seoul. Wilayah selatan memerdekakan dirinya dan dipimpin oleh Syngman Rhee.

Akhirnya, wilayah utara tidak mau kalah dan membentuk sistem negara sendiri yang dipimpin oleh Kim Il Sung sebagai Perdana Menteri, yang berpusat di Pyongyang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini jadi permasalahan nasional yang memicu perang saudara, yakni, Perang Korea (25 Juni 1950 – 27 Juli 1953). Sekitar 2,5 juta jiwa menjadi korban kekejaman perang tersebut. Daratan Korea rata dengan tanah, tidak ada kota yang tersisa. Gencatan senjata untuk mengakhiri konflik terjadi pada 1953, menyisakan dua negara yang semakin terpecah.

Perang tersebut membuat Korea terpisah oleh Zona Demiliterisasi Korea, yang secara teknis menyisakan Perang Dingin. dan sampao saat ini belum ada perjanjian damai yang ditandatangani kedua pihak yang akhirnya membuat kedua negara ini berada dalam status masih berperang.

Hal inilah yang menjadi alasan kenapa setiap laki-laki di Korea Selatan diwajibkan menjalani wajib militer sebagai langkah antisipasi jika peperangan kembali terjadi.

RECHA TIARA DERMAWAN

Baca juga: Semenanjung Korea Memanas, Korea Utara dan Korea Selatan akan Kembali berperang?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rapper Zico Memandu Acara Musik The Seasons

7 jam lalu

Rapper Korea Selatan Zico. FOTO/instagram
Rapper Zico Memandu Acara Musik The Seasons

Acara The Seasons akan kembali hadir untuk musim terbarunya. Rapper Korea Selatan Zico sebagai pemandu acaranya


LPDP Buka Beasiswa S2 dan S3 di UST Korea Selatan, Ini Syarat dan Jadwalnya

19 jam lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
LPDP Buka Beasiswa S2 dan S3 di UST Korea Selatan, Ini Syarat dan Jadwalnya

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan memberikan beasiswa S2 dan S3 di The University of Science & Technology Korea Selatan


AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

1 hari lalu

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan saat latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-18  untuk mengkonfirmasi kesiapan perang kekuatan pencegahan nuklirnya dalam menghadapi meningkatnya permusuhan dengan Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.


Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

2 hari lalu

Ilustrasi pasangan berpelukan. shutterstock.com
Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

Tanggal 14 menjadi angka spesial dalam kalender Korea Selatan. Tak hanya Black day, ternyata Korea punya 12 perayaan unik yang berkaitan dengan cinta.


Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

2 hari lalu

Daejeon Red Sparks. (Instagram/@red__sparks)
Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

Red Sparks dipastikan bakal tampil dengan kekuatan penuh dalam laga uji coba melawan Indonesia All Stars pada Sabtu, 20 April 2024.


Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

3 hari lalu

Menurut salah satu kawannya, Kim Jong-nam ke Jakarta bersama pengawalnya. Ia lalu pergi dari Indonesia setelah berfoto di restoran pada awal Mei lalu. (AFP/AFP/Getty Images)
Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.


Apa itu Black Day yang Diperingati Setiap 14 April di Korea Selatan

4 hari lalu

Ilustrasi wanita lajang. shutterstock.com
Apa itu Black Day yang Diperingati Setiap 14 April di Korea Selatan

Black day adalah hari yang didedikasikan untuk para jomblo di Korea Selatan.


Kenalan dengan Member xikers yang Akan Manggung di Jakarta

5 hari lalu

Boy group asal Korea Selatan xikers akan manggung di Jakarta dalam festival Saranghaeyo Indonesia 2024. Berikut masing-masing profil membernya. Foto: The Korea Herald
Kenalan dengan Member xikers yang Akan Manggung di Jakarta

Boy group asal Korea Selatan xikers akan manggung di Jakarta dalam festival Saranghaeyo Indonesia 2024. Berikut masing-masing profil membernya.


2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

6 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.


Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

7 hari lalu

Bendera AS dan Korea Selatan. REUTERS
Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

Perdana Menteri Korea Selatan mundur setelah partai oposisi menang telak.