Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diperingati Setiap 26 Desember, Begini Sejarah Boxing Day

Reporter

Editor

Nurhadi

Sejumlah perenang menggunakan kostum Santa Claus sat mengikuti kegiatan amal Boxing Day ke-48 di Pantai Utara, Tenby, Pembrokeshire, Wales, Inggris, 26 Desember 2018. REUTERS/Rebecca Naden
Sejumlah perenang menggunakan kostum Santa Claus sat mengikuti kegiatan amal Boxing Day ke-48 di Pantai Utara, Tenby, Pembrokeshire, Wales, Inggris, 26 Desember 2018. REUTERS/Rebecca Naden
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Boxing Day tampaknya masih asing terdengar bagi masyarakat Indonesia. Sementara di Inggris Raya dan beberapa negara persemakmuran, khususnya Australia, Kanada, dan Selandia Baru, momen ini telah menjadi tradisi mapan yang diperingati setiap 26 Desember.

Profesor sejarah Inggris modern di University of Kent, Mark Connelly, menjelaskan asal-usul sejarah Boxing Day ada kaitannya dengan momen kematian seorang martir Kristen pertama bernama Stephen. Dia tewas setelah dilempari batu. Peristiwa tragis itu terjadi sekitar 1800-an. 

Semasa masih hidup, Stephen diketahui merupakan sosok yang memiliki jiwa kebaikan tinggi. Dia memiliki asosiasi amal. Kotak amal yang berisi uang yang dikumpulkannya akan diberikan di pintu gereja untuk bisa diambil oleh siapa pun yang membutuhkan. Karena hal itulah, Boxing Day di Inggris kerap diperingati juga sebagai St Stephen’s Day. 

Pada abad ke-18, signifikansi yang lebih luas dari St Stephen’s Day mulai runtuh di Eropa, dan hanya bertahan di Inggris Protestan. “Ketika Inggris semakin merayakan Natal, ia mulai memusatkan ritualnya hanya dalam beberapa hari. Ini terjadi pada abad ke-18,” kata Connelly dikutip dari History Extra. 

Menurut Connelly, kala itu perayaan Hari Natal di gereja-gereja Inggris kian diperingkas. Sebagai gantinya, penduduk setempat menggantinya dengan aktivitas amal yang terikat pada satu hari. Momen ini kemudian disebut Boxing Day. “Pada awal abad ke-19, Boxing Day menjadi hari aktivitas di luar ruangan,” jelas Connelly. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, pada abad ke-18 hingga awal abad ke-19, Boxing Day diisi dengan kegiatan olahraga aristokrat. Mulai dari berburu, pacuan kuda, dan menembak. Pada abad ke-19, sebagai akibat dari fenomena urbanisasi, ini adalah hari tentang perayaan sepak bola profesional. 

Sumber lain dari Sky History menuliskan bahwa asal-usul penamaan Boxing Day pertama kali dipakai saat Ratu Victoria bertahta. Momen Boxing Day lantas masif diperingati setiap 26 Desember dan seiring waktu menjadi hari libur nasional. Kini Boxing Day identik dengan dengan acara belanja, bagi-bagi kado atau amal untuk masyarakat miskin, dan olahraga.  

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Mengenal Tradisi Boxing Day Liga Inggris: Sejarah dan Fakta Menarik Lainnya

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Sempat Dilarang, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintahan

17 jam lalu

Ilustrasi CCTV. Venaldie.com
Sempat Dilarang, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintahan

Inggris akhirnya akan mencopot CCTV buatan China setelah tahun lalu melarang pengggunaannya di gedung-gedung sensitif karena alasan keamanan.


Susul Australia, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

17 jam lalu

Ilustrasi CCTV. Robustel.com
Susul Australia, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

Inggris susul langkah Australia untuk copot CCTV buatan China karena sejumlah kekahwatiran soal keamanan dan privasi.


Kepala Kepolisian London Minta Maaf pada LGBT, Ini Sebabnya

1 hari lalu

Para peserta mengikuti Pride London Parade tahunan yang menyoroti isu-isu komunitas gay, lesbian dan transgender, di London, Inggris 25 Juni 2016. REUTERS/Peter Nicholls -
Kepala Kepolisian London Minta Maaf pada LGBT, Ini Sebabnya

Kepala Polisi Metropolitan London meminta maaf kepada komunitas LGBT+ atas kegagalan di masa lalu.


Inggris akan Singkirkan CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

1 hari lalu

Ilustrasi kamera pengintai terlihat di area Kings Cross di London, Inggris, 14 Agustus 2019. REUTERS/Hannah McKay
Inggris akan Singkirkan CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

Inggris akan menyingkirkan CCTV buatan China dari gedung-gedung pemerintah yang dianggap sensitif.


Inggris Berang Cina Dirikan Kantor Polisi Tak Resmi, Perintahkan Ditutup

1 hari lalu

Seorang perwira polisi Cina di tepi jalan dekat tempat yang secara resmi disebut pusat pendidikan kejuruan di Yining di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, Cina, 4 September 2018. /Thomas Peter/File Photo
Inggris Berang Cina Dirikan Kantor Polisi Tak Resmi, Perintahkan Ditutup

Cina dituduh mendirikan kantor polisi tak remsi di berbagai negara. Salah satunya di Inggris.


Inggris Enggan Salahkan Rusia, Kerahkan Intel Selidiki Jebolnya Bendungan Ukraina

1 hari lalu

Gambar satelit menunjukkan Bendungan Nova Kakhovka di wilayah Kherson, Ukraina 5 Juni 2023. Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Inggris Enggan Salahkan Rusia, Kerahkan Intel Selidiki Jebolnya Bendungan Ukraina

Ukraina dan Rusia saling tuding ihwal jebolnya bendungan Kakhovka di Kherson. Inggris tak mau buru-buru menyalahkan Rusia.


Pangeran Harry Sebut Pers Berlumuran Darah, Ini Sebabnya

2 hari lalu

Pangeran  Harry, Duke of Sussex, menghadiri upacara penobatan Raja Charles dan Ratu Camilla Inggris di Westminster Abbey, di London, Inggris 6 Mei 2023. REUTERS/Phil Noble/Pool
Pangeran Harry Sebut Pers Berlumuran Darah, Ini Sebabnya

Pangeran Harry menuding pers berlumuran darah karena meretas telepon dan kegiatan melanggar hukum lainnya demi membuat berita tentang dirinya.


Hikayat Guglielmo Marconi Mematenkan Radio Ciptaannya

5 hari lalu

Radio langka merk Marconi milik pelestari radio antik Denny Kesumah di kediamannya di kawasan Arcamanik, Bandung, Senin, 16 November 2020. Pria ini menerapkan konsep
Hikayat Guglielmo Marconi Mematenkan Radio Ciptaannya

Marconi juga orang pertama yang berhasil menyiarkan sinyal radio transatlantik pertama.


Top 3 Tekno Berita Kemarin: Benarkah Peserta dan Joki UTBK Tak Bisa Dipidana?

9 hari lalu

Pengawas ujian memeriksa badan peserta UTBK dengan menggunakan metal detektor di Universitas Indonesia, Depok, Kamis 19 Mei 2022. UTBK dilaksanakan di 21 titik lokasi yang tersebar di Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), serta lokasi lain di beberapa fakultas. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah'
Top 3 Tekno Berita Kemarin: Benarkah Peserta dan Joki UTBK Tak Bisa Dipidana?

Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 30 Mei 2023, dipuncaki artikel kasus peserta UTBK 2023 yang menggunakan jasa joki.


PGI Menyayangkan Pembubaran Paksa Ibadah Gereja Masih Terjadi Setelah Jokowi Kritisi Larangan Ini

9 hari lalu

Umat Kristiani mengikuti ibadah Jumat Agung di Gereja Santa Clara, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 7 April 2023. Peringatan Jumat Agung merupakan rangkaian pekan suci Paskah yang dilaksanakan selama tiga hari (jumat-minggu), dengan mengenang prosesi Kematian, Kebangkitan dan Paskah Yesus Kristus. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
PGI Menyayangkan Pembubaran Paksa Ibadah Gereja Masih Terjadi Setelah Jokowi Kritisi Larangan Ini

PGI menyayangkan pembubaran paksa ibadah di sejumlah gereja masih terjadi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.