TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meyakinkan Kongres Amerika Serikat kalau bantuan ke Ukraina adalah investasi dalam demokrasi dan bukan sumbangan cuma-cuma. Zelensky pun mendesak lebih banyak bantuan dalam upaya negaranya melawan Rusia.
"Uang Anda bukan amal. Ini adalah investasi dalam keamanan global dan demokrasi yang kami tangani dengan cara yang paling bertanggung jawab," kata Zelensky berbicara dalam bahasa Inggris dalam sesi bersama Senat dan Dewan Perwakilan Amerika Serikat, Rabu, 21 Desember 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berpidato pada pertemuan bersama Kongres AS di House Chamber of U.S. Capitol di Washington, AS, 22 Desember 2022. Zelenskiy mengatakan kepada anggota parlemen di parlemen bahwa dia berharap mereka akan terus mendukung Ukraina secara bipartisan - poin utama karena Partai Republik akan mengambil mayoritas. REUTERS/Jonathan Ernst
Dalam pidatonya itu, Zelensky meminta dukungan bipartisan. "Dunia sangat terhubung untuk memungkinkan negara mana pun berdiri bersama dan merasa aman," katanya.
Pernyataan Zelensky terucap saat beberapa kelompok Partai Republik Amerika Serikat menyuarakan skeptisisme mengenai pengiriman begitu banyak bantuan ke Ukraina. Sebuah strategi untuk mengambil kendali DPR Amerika dari Partai Demokrat pada 3 Januari 2022. Beberapa Republikan garis keras bahkan mendesak diakhirinya bantuan dan audit untuk melacak bagaimana uang yang dialokasikan telah dibelanjakan.
Sebelum menyampaikan pernyataan di Kongres Amerika, Zelensky yang mengenakan celana dan sweter hijau zaitun khasnya, bertemu Presiden Joe Biden, yang menyerukan agar dukungan terus mengalir pada 2023. Lawatan Pemimpin Ukraina ke Amerika Serikat itu merupakan kunjungan pertamanya ke luar negeri di masa perang.
Saat anjangsana Zelensky ke Washington, Amerika Serikat mengumumkan tambahan bantuan militer senilai USD$1,85 miliar atau Sekitar Rp28,8 triliun untuk Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara Patriot untuk membantunya menangkal rentetan rudal Rusia. Zelensky mengatakan sistem Patriot merupakan langkah penting dalam menciptakan perisai udara.
"Ini adalah satu-satunya cara kita dapat menghilangkan instrumen teror utama negara teroris - kemungkinan untuk menyerang kota kita, energi kita. Kami ingin mendapatkan lebih banyak Patriot... kami sedang berperang," kata Zelensky pada konferensi pers Gedung Putih, berdiri di samping Biden.
Baca juga: Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram
Zelensky bergabung dengan daftar panjang para pemimpin dunia yang mengunjungi rapat gabungan Senat dan DPR Amerika. Tradisi dimulai pada 1874 dengan kunjungan Raja Kalakaua Hawaii, kemudian lawatan di masa perang legendaris Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, hingga sejumlah raja, ratu dan satu paus.
Anggota DPR dan senator dari kedua belah pihak melompat berdiri untuk menyemangati pidato Zelensky saat dia menyamakan pertempuran negaranya dengan Perang Dunia Kedua, bahkan Revolusi Amerika.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada Februari 2022, untuk menyingkirkan kaum nasionalis dan melindungi komunitas berbahasa Rusia. Ukraina dan Barat menggambarkan tindakan Rusia sebagai perang agresi yang tidak beralasan.
Ukraina telah berulang kali diserang Rusia yang menargetkan infrastruktur energinya dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan jutaan orang tanpa listrik atau air mengalir di tengah musim dingin yang membekukan. Duta Besar Rusia untuk Amerika Anatoly Antonov, seperti dikutip TASS, mengatakan kunjungan Zelensky menegaskan bahwa pernyataan Washington tentang tidak menginginkan konflik dengan Rusia hanyalah kata-kata kosong.
Antonov menyebut tindakan provokatif Amerika di Ukraina mengarah pada eskalasi yang konsekuensinya tidak mungkin dibayangkan. Pada pekan lalu, Moskow mengatakan, jika sistem Patriot dikirim ke Ukraina, maka itu akan menjadi target yang sah untuk serangan Rusia.
Militer Ukraina pada Rabu, 21 Desember 2022, melaporkan, pasukan Rusia menyerang sasaran di wilayah Zaporizhzhia dan mendorong untuk bergerak maju di dekat kota garis depan timur, Bakhmut dan Avdiivka yang babak belur, titik fokus pertempuran di wilayah Donetsk.
Sementara Putin telah berjanji untuk memberikan militernya apa pun yang diperlukan untuk menuntut perang mendekati akhir bulan ke-10 dan mendukung rencana untuk meningkatkan ukuran angkatan bersenjata lebih dari 30 persen.
REUTERS
Baca juga: Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.