TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita berusia 97 tahun yang bekerja sebagai sekretaris kamp konsentrasi Nazi dihukum atas perannya dalam pembunuhan ribuan orang. Pengadalan pada Selasa, 20 Desember 2022 itu merupakan yang terakhir digelar di Jerman untuk kejahatan Perang Dunia Kedua.
Pengadilan distrik di kota utara Itzehoe menjatuhkan hukuman percobaan dua tahun kepada Irmgard Furchner karena membantu dan bersekongkol dalam pembunuhan 10.505 orang dan percobaan pembunuhan terhadap lima orang di kamp konsentrasi, kata seorang juru bicara pengadilan.
Baca Juga:
Sebuah pernyataan dari pengadilan mengatakan para tahanan "dibunuh secara kejam dengan gas, oleh kondisi yang tidak bersahabat di kamp, dengan transportasi ke kamp pemusnahan Auschwitz-Birkenau dan dengan dikirim ke apa yang disebut mars kematian".
Sekitar 65.000 orang meninggal karena kelaparan dan penyakit atau di kamar gas di kamp di Stutthof, dekat Gdansk di Polandia. Mereka termasuk tawanan perang dan orang Yahudi yang terjebak dalam kampanye pemusnahan oleh Nazi.
Peran terdakwa di sana adalah melengkapi dokumen yang "diperlukan untuk pengaturan kamp dan pelaksanaan tindakan pembunuhan yang kejam dan sistematis", tambah pernyataan pengadilan.
"Sangat penting bagi para penyintas dan bagi kami hari ini bahwa persidangan ini diakhiri .. dan ada putusan yang menetapkan kesalahan," kata jaksa penuntut Maxi Wantzen.
Surat dakwaan tersebut awalnya menuduh Furchner membantu dan bersekongkol dalam pembunuhan 11.412 orang, tetapi tidak ada cukup bukti untuk meyakinkan pengadilan atas kesalahannya untuk setiap kasus.
Furchner duduk di kursi roda memasuki pengadilan dan mengenakan mantel musim dingin, baret berwarna krem, serta selimut menutupi pangkuannya. Pengacara pembelanya tidak mau berkomentar ketika ditanya oleh wartawan bagaimana tanggapan terdakwa atas keputusan itu.
Dalam pernyataan penutup di persidangan awal bulan ini, Furchner mengatakan dia menyesal atas apa yang telah terjadi dan menyesal telah berada di Stutthof saat itu.
"Hanya seorang sekretaris, Anda mungkin mengatakannya, tetapi peran yang dimiliki seorang sekretaris saat itu dalam birokrasi (kamp konsentrasi) adalah peran yang signifikan," kata Wantzen.
Furchner bekerja di Stutthof, antara tahun 1943 dan 1945 dan dijatuhi hukuman berdasarkan hukum remaja karena dia berusia antara 18 dan 19 tahun saat itu.
Awal persidangan Furchner ditunda pada September 2021 ketika dia kabur sebentar. Dia ditangkap beberapa jam setelah gagal muncul di pengadilan.
Dia adalah sakah seorang nonagenarian yang didakwa dengan kejahatan Holocaust dalam apa yang dilihat sebagai terburu-buru oleh jaksa penuntut untuk mengambil kesempatan terakhir untuk menegakkan keadilan bagi para korban dari beberapa pembunuhan massal terburuk dalam sejarah.
REUTERS