TEMPO.CO, Jakarta - Enam jasad marinir telah ditemukan dan satu orang berhasil diselamatkan pada Selasa, setelah tenggelamnya sebuah kapal angkatan laut dua hari lalu di Teluk Thailand, kata angkatan laut Thailand. “Ada 23 pelaut yang masih hilang,” kata seorang juru bicara angkatan laut.
Baca juga: Kapal Perang Tenggelam, Angkatan Laut Thailand Mencari 33 Marinir yang Hilang
Lebih dari 70 orang yang selamat dari kapal korvet HTMS Sukhothai telah diangkut dari laut sejak kapal itu tenggelam Minggu malam kira-kira 37 kilometer di lepas pantai tenggara Thailand.
Helikopter, dua pesawat, dan empat kapal – HTMS Kraburi, HTMS Angthong, HTMS Naresuan dan HTMS Bhumibol Adulyadej – melanjutkan pencarian korban pada Rabu 21 Desember 2022.
Jenazah empat pria ditemukan, kata Panglima Angkatan Laut Kerajaan Thailand Choengchai Chomchoengpaet dalam konferensi pers di Bangkok.
Angkatan laut kemudian merevisi jumlah korban menjadi enam orang tewas. "Kami akan terus berjalan sampai misi selesai dan kami membawa orang-orang kami kembali," kata Choengchai.
Sebelumnya pada Selasa, komandan angkatan laut Pichai Lorchusakul mengonfirmasi bahwa tim penyelamat telah menemukan Chananyu Gansriya yang berusia 23 tahun dalam keadaan sehat, dari provinsi Loei.
"Saya yakin ini adalah kabar baik bahwa kami dapat menemukan lebih banyak orang," katanya, seraya menambahkan bahwa Chananyu dirawat di atas kapal HTMS Angthong.
Upaya untuk menemukan awak yang hilang difokuskan pada pencarian udara, dengan angkatan udara Kerajaan Thailand membantu operasi, meski dipengaruhi oleh angin kencang.
Wakil Laksamana Pichai Lorchusakul, komandan angkatan laut regional, mengatakan bahwa menemukan orang-orang itu pada Selasa akan sangat penting mengingat waktu mereka telah terpapar cuaca.
“Jaket pelampung, pelampung, dan teknik terapungnya memberi kami waktu 48 jam untuk menyelamatkan nyawa mereka,” katanya, Senin malam. "Kami akan berusaha melakukan sebanyak yang kami bisa untuk menyelamatkan mereka."