TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Senin, 19 Desember 2022, mengkritik media karena melindungi kelompok kepentingan khusus, bahkan memilih-milih berita tertentu untuk dijadikan sasaran.
Lopez Obrador adalah Presiden Meksiko beraliran kiri. Dalam konferensi pers pada Senin, 19 Desember 2022, dia mengecam sejumlah wartawan independen, termasuk wartawan TV dan penyiar radio Ciro Gomez Leyva.
Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Gomez Leyva sebelumnya menceritakan ada dua sepeda motor yang mencoba membunuhnya dengan melepaskan tembakan ke arahnya saat dia berada di dalam mobilnya. Saat itu kejadiannya dia sedang dalam perjalanan pulang pada Kamis malam, 15 Desember 2022. Tembakan itu tidak mengenainya, hanya mengenai badan kendaraannya saja.
Motif penembakan pada Gomez Leyva masih belum diketahui. Presiden Lopez Obrador saat ini diharapkan mau bertanggung jawab terhadap lingkungan yang tidak bersahabat dengan jurnalis.
“Sekarang mereka mencari kambing hitam. Namun mereka adalah kalangan elit dari media terpilih,” kata Presiden Lopez Obrador, yang juga menuduh orang-orang di media mencari perlindungan dari kelompok – kelompok yang punya kepentingan.
Meksiko telah menjadi negara paling mematikan bagi para kuli tinta. Laporan Reporters Without Borders menyebut sepanjang 2022, sudah 11 wartawan tewas dibunuh. Kekerasan terhadap jurnalis pada 6 bulan pemerintahan Presiden Lopez Obrador naik 85 persen dibanding pendahulunya.
Presiden Lopez Obrador, 69 tahun, menjabat sebagai orang nomor satu di Meksiko sejak Desember 2018. Kendati negaranya mengalami kemandekan ekonomi dan kekerasan yang acap terjadi, namun Lopez Obrador masih populer di kalangan warga Meksiko karena dianggap punya visi dan dekat dengan rakyat.
Sumber; Reuters
Baca juga;Inflasi Naik, Presiden Lopez Obrador dan Pengusaha di Meksiko Bikin Kesepakatan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.