TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin mengkonfirmasi ada lima warga negara Cina yang menjadi korban luka-luka dalam serangan di sebuah hotel di Kabul tengah, Afghanistan, pada Senin, 12 Desember 2022. Beijing menyerukan warganya untuk keluar dari Afghanistan setelah serangan yang diklaim oleh ISIS itu.
Wang, dalam jumpa pers Selasa, 13 Desember 2022, menyebut Cina mengajukan permintaan kepada Pemerintahan Afghanistan yang dikuasai oleh Taliban.
"Cina menuntut pihak Afghanistan untuk tidak berusaha mencari dan menyelamatkan individu Cina (warga negara Cina). Saat yang sama, Cina meminta dibuka penyelidikan komprehensif, menghukum berat para pelaku penyerangan, dan dengan sungguh-sungguh memperkuat perlindungan warga dan organisasi Cina yang ada di Afghanistan," kata Wang.
Baca juga: Taliban Eksekusi Mati Pelaku Pembunuhan di Ruang Terbuka
Mengingat situasi keamanan di Afghanistan, Wang menambahkan, Kementerian Luar Negeri Cina sekali merekomendasikan warganya dan organisasi asal Cina untuk angkat kaki secepat mungkin dari Afghanistan.
Sekelompok orang bersenjata melepaskan tembakan pada Senin, 12 Desember 2022, ke dalam sebuah hotel di wilayah tengah Kabul. Setidaknya tiga pelaku tewas dibunuh oleh pasukan keamanan Afghanistan yang dipimpin Taliban. Rumah Sakit Darurat Kabul yang dijalankan oleh organisasi nirlaba Italia, dilaporkan menerima 21 korban, yang di antaranya 18 orang luka-luka dan tiga tewas saat tiba di rumah sakit.
Sumber-sumber Taliban mengatakan serangan itu dilakukan di Hotel Longan, di mana warga negara Cina dan WNA lainnya biasanya menginap. Video yang diunggah di Twitter oleh seorang jurnalis di Kabul dan diverifikasi oleh Reuters memperlihatkan asap mengepul dari salah satu lantai di tengah suara tembakan. Terlihat juga seseorang mencoba melarikan diri dari serangan dengan melompat keluar dari jendela hotel.
Sejumlah serangan pemboman terjadi di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir, di antranya serangan ke kantor Kedutaan Besar Pakistan di Afghanistan pada awal bulan ini dan ledakan bom bunuh diri di dekat kantor Kedutaan Besar Rusia pada September 2022. Kedua serangan tersebut diklaim oleh ISIS.
Taliban, yang merebut kekuasaan setelah pasukan asing pimpinan Amerika Serikat mundur pada Agustus 2021, mengatakan mereka fokus mengamankan negara.
REUTERS | FRANCE 24
Baca juga: Serangan di Hotel Afghanistan Berakhir, Tiga Pelaku Tewas
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.