TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri FTX, Sam Bankman-Fried, ditangkap di Bahama atas perintah jaksa AS pada Senin, 12 Desember 2022, sehari sebelum dia dijadwalkan bersaksi di depan Kongres tentang kegagalan mendadak salah satu bursa cryptocurrency terbesar di dunia bulan lalu.
Penangkapan tersebut menandai kejatuhan pengusaha berusia 30 tahun, yang menjadi miliarder berkat ledakan bitcoin dan aset digital lainnya sebelum FTX mati mendadak.
Bursa yang diluncurkan pada 2019 di Bahama, mengajukan pailit pada 11 November setelah berjuang mengumpulkan uang untuk mencegah keruntuhan karena para pedagang bergegas menarik $6 miliar dari platform hanya dalam 72 jam. Sejak saat itu Bankman-Fried diam-diam menggunakan $10 miliar dana nasabah untuk menopang bisnis perdagangannya.
Penangkapan itu terjadi ketika Bankman-Fried bersiap untuk menyerang mantan pengacaranya di Sullivan dan Cromwell, CEO FTX baru John Ray dan operator pertukaran saingan Binance pada sidang Kongres.
Dalam draf salinan yang dilihat oleh Reuters, Bankman-Fried berencana untuk mengatakan bahwa dia ditekan oleh pengacara Sullivan dan Cromwell untuk mencalonkan Ray sebagai CEO menyusul eksodus dana nasabah. Ketika dalam beberapa menit dia berubah pikiran, menyusul masuknya tawaran dana segar miliaran dolar, dia diberi tahu bahwa sudah terlambat.
Bankman-Fried sekarang tidak akan dapat bersaksi di Kongres. Anggota Kongres Maxine Waters mengaku terkejut mendengar penangkapannya. Kesaksian Ray akan dilanjutkan.
Bankman-Fried ditangkap sekitar pukul pukul 18:00 Senin di kompleks apartemennya, sebuah pemukiman mewah yang disebut Albany, dan akan muncul di pengadilan pada Selasa, kata polisi Bahama. Kejaksaan Agung Bahama memperkirakan dia akan diekstradisi ke Amerika Serikat.
Seorang juru bicara kantor Kejaksaan AS di Manhattan mengonfirmasi Bankman-Fried telah ditangkap di Bahama tetapi menolak memberi keterangan lebih lanjut.
Jaksa AS mengatakan mereka memiliki dakwaan tertutup terhadap Bankman-Fried dan dakwaan akan terungkap pada hari Selasa. The New York Times melaporkan dia menghadapi tuduhan penipuan dan pencucian uang.
Komisi Sekuritas dan Bursa AS secara terpisah mengesahkan dakwaan terkait pelanggaran Bankman-Fried terhadap undang-undang sekuritas, kata regulator pada hari Senin.
Bankman-Fried dan pengacaranya Mark Cohen tidak segera menanggapi permintaan komentar, begitu pula Sullivan dan Cromwell, FTX, Ray dan Binance.
Bankman-Fried mengatakan dia tidak tidak bertanggung jawab secara pidana. "Saya tidak pernah mencoba melakukan penipuan," kata Bankman-Fried dalam wawancara 30 November di Dealbook Summit New York Times.
Kematian FTX merupakan pukulan berikutnya bagi pemain mata uang kripto menyusul kehancuran Voyager Digital dan Celsius Network.
Lebih banyak masalah mungkin akan terjadi pada industri ini. Reuters melaporkan pada hari Senin bahwa beberapa jaksa telah mengumpulkan cukup bukti dalam penyelidikan jangka panjang mereka terhadap Binance untuk menuntut pertukaran cryptocurrency terbesar di dunia dan beberapa eksekutif puncaknya.
Bitcoin stabil di $17.150, turun lebih dari 60% tahun ini.
REUTERS