TEMPO.CO, Jakarta - Prancis akan menjadi tuan rumah konferensi di Paris, Selasa, 13 Desember 2022, yang dirancang untuk mengumpulkan bantuan bagi perbaikan infrastruktur Ukraina, terutama dalam melewati masa sulit musim dingin. Mitra, donatur, lembaga multilateral, dan LSM diharapkan memberikan dukungan terhadap Ukraina di acara ini.
Baca: Zelensky Mendesak G7 Tambah Kiriman Senjata Jarak Jauh ke Ukraina
Presiden Emmanuel Macron dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan memimpin konferensi bertajuk “Berdiri bersama Rakyat Ukraina” itu. Menurut sumber diplomatik Prancis di Jakarta, Zelensky akan bergabung secara virtual dalam acara ini, namun ada perwakilan Ukraina, Perdana Menteri Denys Shmyhal dan Olena Zelenska yang datang langsung ke Paris.
Acara tersebut akan fokus pada bagaimana mitra dapat memberikan dukungan segera untuk menjaga infrastruktur sipil negara tetap berjalan di tengah gencarnya pemboman dari Rusia. Sejak invasi pada Februari 2022, Moskow telah mengubah taktik pada Oktober dengan memulai serangan udara yang menargetkan khususnya jaringan energi Ukraina.
Manuver itu membuat jutaan orang terjerumus ke dalam gelap pada awal musim dingin. Ukraina menyebut 1,5 juta orang lainnya kehilangan listrik di Odessa selatan selama akhir pekan setelah serangan pesawat tak berawak.
"Tujuan konferensi untuk menyediakan jawaban konkret jangka pendek, dari Desember sampai Maret," kata sumber diplomatik Prancis dalam pengarahan media.
Pemerintah Indonesia diundang dalam konferensi ini. Sumber diplomatik Prancis menyebut kehadiran RI diwakili oleh tingkat kedutaan.
Pihak berwenang Ukraina telah mengidentifikasi lima sektor yang memerlukan dukungan mendesak dan terkoordinasi: listrik dan energi, air, infrastruktur pasokan makanan, kesehatan dan infrastruktur transportasi.
Macron dan Zelensky berkomunikasi via telepon pada Minggu, 11 Desember 2022. Konferensi di Paris menjadi salah satu pembahasan. Kantor Presiden Prancis menyatakan, Macron mengingatkan Zelensky bahwa Ukraina dapat mengandalkan dukungan Prancis selama diperlukan untuk sepenuhnya membangun kembali kedaulatan dan integritas nasionalnya.
Prancis sudah memberikan bantuan ke Ukraina baik secara finansial, kemanusiaan, dukungan hukum internasional, hingga menerima pengungsi. Paris juga memberikan bantuan keamanan termasuk pengiriman 18 senjata Caesar, dua baterai rudal Crotale, dua Multiple Launch Rocket Systems (MLRS), kendaraan lapis baja, rudal pertahanan, sistem antipesawat dan antitank, amunisi hingga bahan bakar.
Simak: Rusia Dituding Sengaja Banjiri Eropa dengan Pengungsi Ukraina
DANIEL A. FAJRI