Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanselir Olaf Scholz Sebut Jerman Harus Berbisnis dengan Rusia Lagi

Reporter

image-gnews
Kanselir Jerman yang baru terpilih Olaf Scholz dilantik oleh Ketua Parlemen Baerbel Bas selama sesi majelis rendah parlemen Jerman Bundestag, di Berlin, Jerman, 8 Desember 2021. REUTERS/Fabrizio Bensch
Kanselir Jerman yang baru terpilih Olaf Scholz dilantik oleh Ketua Parlemen Baerbel Bas selama sesi majelis rendah parlemen Jerman Bundestag, di Berlin, Jerman, 8 Desember 2021. REUTERS/Fabrizio Bensch
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Jerman Olaf Scholz, pada Senin, 12 Desember 2022, memastikan segera setelah perang Ukraina berakhir, maka Rusia harus diberi kesempatan untuk berbisnis lagi dengan Jerman.

Menurut Scholz Moskow tidak akan menang (dalam perang Ukraina). Pemerintah Rusia harus mengakhiri permusuhan dan harus diberi kesempatan untuk memulai kembali kerja sama bidang ekonomi, di lain waktu jika memungkinkan.

Baca juga:Putin Tegur Kanselir Jerman soal Bantuan Senjata ke Ukraina

“Sekarang bukan waktunya. Saat ini, hubungan yang kami miliki sedang diperkecil," kata Scholz, yang berbicara dalam pertemuan Komite Timur untuk Bisnis Jerman (OA), yakni sebuah asosiasi perdagangan yang berfokus pada hubungan dengan Eropa Timur.  

Saat ini, Uni Eropa sedang memperketat sanksi, tetapi Rusia akan tetap menjadi negara terbesar di benua Eropa setelah konflik diselesaikan. Oleh karena itu, Scholz menilai penting bagi Jerman untuk melakukan persiapan jika saatnya bekerja sama kembali tiba. 

Scholz menggambarkan konflik saat ini sebagai upaya Presiden Rusia Vladimir Putin menciptakan kembali Kekaisaran Rusia yang malah menghancurkan masa depan negara itu. Scholz juga menuduh Moskow melakukan kekejaman terhadap warga sipil Ukraina.  

"Rusia tidak boleh menang dan Rusia juga tidak akan menang,” kata Scholz dalam pertemuan tersebut.

Tekad Berlin untuk membuang impor energi Rusia – didorong terutama oleh mitra koalisi Hijau Scholz – yang menciptakan masalah bagi Jerman bahkan sebelum pengiriman gas terganggu oleh sabotase pada pipa Nord Stream pada September 2022. Jerman sekarang mencoba mengisi kekurangan pasokan energi dari tempat lain, namun belum berhasil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada awal bulan ini, Duta Besar Jerman untuk Amerika Serikat mengakui ada masalah ekonomi, tetapi meyakinkan kalau ini adalah harga kecil yang harus dibayar demi transformasi mendalam negaranya menjadi kekuatan kontinental yang diremiliterisasi.

Jerman lebih memusuhi Rusia dan lebih dekat ke Amerika Serikat. Kanselir Scholz sebelumnya sudah berjanji membantu Ukraina. Kiev pun terus mendesak Berlin agar lebih banyak melakukan pengiriman tank dan artileri.  

Pada pekan lalu, mantan Kanselir Angela Merkel, mengakui perjanjian Minsk 2014 tidak ditujukan untuk menyelesaikan konflik di Donbass, tetapi memberi Ukraina waktu untuk mempersenjatai diri melawan Rusia. Presiden Putin mengatakan dia kecewa dengan pengakuan Merkel itu dan kepercayaan antara Moskow dan Berlin sekarang hampir nol.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022, menyusul kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang memberikan status khusus untuk wilayah Donetsk dan Lugansk di Ukraina. Kremlin mengakui republik Donbass di Ukraina sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia sama sekali tidak beralasan.

RT |  Nugroho Catur Pamungkas

Baca juga: Temui Dubes RI di Turki, Pengusaha Perempuan NTB Jajaki Peluang Pasar Ekspor

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Enik Waldkonig Tersangka TPPO Berkedok Ferienjob Bantah Telantarkan Mahasiswa di Bandara Frankfurt

39 menit lalu

Ferienjob. Istimewa
Enik Waldkonig Tersangka TPPO Berkedok Ferienjob Bantah Telantarkan Mahasiswa di Bandara Frankfurt

Bareskrim Polri menetapkan Enik Waldkonig sebagai tersangka dugaan perdagangan orang berkedok magang mahasiswa ferienjob


Cerita Bos PT SHB Tersangka TPPO Berkedok Magang Ferienjob saat Pertama Kali Libatkan Mahasiswa Indonesia

1 jam lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Cerita Bos PT SHB Tersangka TPPO Berkedok Magang Ferienjob saat Pertama Kali Libatkan Mahasiswa Indonesia

Bos PT SHB, Enik Waldkonig, menyebut ia pertama kali melibatkan mahasiswa Indonesia di program ferienjob pada 2022


Mau Magang? Ini Syarat Serta Cara Legal untuk Magang di Jerman dan Australia

2 jam lalu

Ferienjob. Istimewa
Mau Magang? Ini Syarat Serta Cara Legal untuk Magang di Jerman dan Australia

Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok program magang terungkap setelah 4 mahasiswa yang sedang mengikuti ferienjob mendatangi KBRI.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

2 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

4 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Kejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti

8 jam lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Kejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti

Polda Jambi sedang menyelidiki kasus dugaan TPPO ferienjob dengan tiga orang terlapor.


Mengapa Program Magang Mahasiswa Seperti Ferienjob di Jerman Bisa Dikategorikan TPPO?

16 jam lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Mengapa Program Magang Mahasiswa Seperti Ferienjob di Jerman Bisa Dikategorikan TPPO?

Tempo meminta pendapat Polri dan Kontras mengapa pengiriman mahasiswa magang ke Jerman seperti ferienjob bisa dikenai pasal TPPO?


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

16 jam lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Kirim 27 Mahasiswa Magang ke Jerman, Universitas Atma Jaya Jakarta Buka Suara Soal Ferienjob yang Diduga TPPO

21 jam lalu

Kampus Universitas Atma Jaya Jakarta. Foto ANTARA/HO-Humas UAJ
Kirim 27 Mahasiswa Magang ke Jerman, Universitas Atma Jaya Jakarta Buka Suara Soal Ferienjob yang Diduga TPPO

Universitas Atma Jaya Jakarta salah satu universitas yang mengikuti program ferienjob. Mereka mengirim 27 mahasiswa magang ke Jerman.


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

23 jam lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.