TEMPO.CO, Jakarta - Personel keamanan Brasil dan pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro bentrok pada Senin malam di dekat markas polisi ibu kota. Seperti dilansir France24 Selasa 13 Desember 2022, bentrokan terjadi menyusul penangkapan seorang kepala suku Pribumi yang terlibat dalam protes baru-baru ini.
Baca juga: Politikus Brasil Ditahan setelah Melempar Granat ke Polisi
Kerusuhan di Brasilia dimulai setelah Mahkamah Agung Federal (STF) memerintahkan Jose Acacio Serere Xavante ditahan selama 10 hari atas tuduhan mengancam "aturan hukum yang demokratis."
Petugas penegak hukum menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan para pengunjuk rasa. Beberapa di antaranya mengenakan kaus kuning tim nasional Brasil, membawa tongkat kayu dan melempar batu, ujar seorang fotografer.
Petugas berjaga dekat bus yang terbakar saat para pendukung Presiden Brasil Jair Bolsonaro memprotes setelah penangkapan sementara terhadap pemimpin adat Jose Acacio Serere Xavante atas dugaan tindakan anti-demokrasi, di Brasilia, Brasil, 12 Desember 2022. REUTERS/Ueslei Marcelino
Pihak berwenang mengatakan bentrokan pecah setelah beberapa pengunjuk rasa berusaha masuk ke kompleks polisi dan membebaskan Serere Xavante. Di pusat ibu kota, beberapa mobil dan bus diserang dan dibakar.
Sekitar Senin malam pukul 23:00, lebih dari dua jam setelah bentrokan dimulai, Menteri Kehakiman Brasil Anderson Tores mentweet bahwa "semuanya akan diselidiki dan diklarifikasi," mencatat bahwa situasinya "normal."
Pejabat memerintahkan penutupan jalan utama sebagai tindakan pencegahan dan mengatakan bahwa keamanan diperkuat di hotel tempat Presiden terpilih Luiz Inacio Lula da Silva menginap.
Pada Rabu, Lula yang berhaluan kiri menerima dokumentasi resmi bahwa dia adalah presiden terpilih, secara resmi menutup proses pemilihan yang sangat terpolarisasi antara dia dan tokoh sayap kanan Bolsonaro.
Baca juga: Jair Bolsonaro dan Luiz Inacio Lula da Silva Saling Serang di Debat Calon Presiden Brasil
FRANCE24