Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tersangka Pembunuhan di India Ditangkap Setelah 49 Tahun Buron

Reporter

image-gnews
Sitaram Bhatane, 76, dituduh membunuh janda Mani Shukla, 70, ketika dia berusia 27 tahun. Foto Handout/SCMP
Sitaram Bhatane, 76, dituduh membunuh janda Mani Shukla, 70, ketika dia berusia 27 tahun. Foto Handout/SCMP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang polisi India menyelesaikan kasus pembunuhan setelah 49 tahun tindak kejahatan itu dilakukan. Kasus ini sudah diselidiki lebih dari satu dekade oleh Kepolisian Sardarnagar di negara bagian Gujarat, India, hingga akhirnya penyelidikan diteruskan oleh Inspektur Pratipalsinh V. Gohil. 

Korban dari kasus pembunuhan ini adalah Mani Shukla, 70 tahun, seorang janda yang dibunuh di rumahnya di desa Saijpur pada 1973. Shukla yang sudah lansia itu, tidak memiliki anak atau kerabat. 

Dia membuka usaha kos-kosan untuk mendapatkan uang. Jenazah Shukla ditemukan karena bau dari mayatnya yang membusuk setelah berhari-hari tewas. Saat ditemukan, dia dalam posisi terbaring di sebuah ruangan.

Baca juga: Chrissy Teigen Minta Maaf Pernah Mengolok-olok Selebriti di Media Sosial

Saksi mata mengatakan seorang laki-laki bernama Sitaram Bhatane, 27 tahun, telah membunuh Shukla dalam aksi perampokan. Saksi mata menceritakan mereka melihat Bhatane memasuki rumah pada hari kejahatan itu terjadi. Tiga saudara laki-laki Bhatane, yang tinggal bersamanya di lingkungan yang sama dengan korban, juga mengatakan bahwa dia telah melakukan pembunuhan dan pencurian sebelumnya.

Akan tetapi semua upaya polisi untuk menemukan Bhatane gagal selama hampir setengah abad. Setiap tahun, pada waktu yang berbeda, dua petugas kepolisian mengunjungi desa asal Bhatane, Rajni, yang berlokasi sekitar 600 km (372 mil) jauhnya di negara bagian tetangga Maharashtra, India, untuk melihat apakah ada warga di sana yang mengetahui keberadaannya.

Ketika saudara laki-laki dan keponakannya ada di sekitar, mereka mengatakan bahwa mereka tidak melihat Bhatane atau mendapat kabar darinya sejak pembunuhan itu.

Poster "Dicari" dan hadiah yang ditawarkan untuk informasi keberadaan Bhatane, semuanya nihil. Tersangka telah melebur dalam luasnya India.

Gohil, yang bergabung dengan kepolisian pada 2010, mendengar tentang kasus pembunuhan tersebut dan fakta bahwa pelaku berhasil lolos begitu saja. 

"Kupikir tidak mungkin kita bisa menemukannya. Ketika orang mati dan timah menjadi dingin, itu sangat sulit, ”katanya.

Akan tetapi, siapa sangka pada Oktober 2022, saat Kepolisian Gujarat memulai persiapan kelancaran pemilihan anggota dewan untuk negara bagian Gujarat pada bulan Desember 2022, jejak Bhatane terendus. 

Awalnya, Kepolisian Gujarat melakukan persiapan guna menghindari pemilu dari gangguan penjahat kelas teri atau pembuat onar yang mungkin mengganggu pemungutan suara. Gohil menghubungi Kepolisian Maharashtra, di mana penjahat sering beroperasi melintasi perbatasan bersama kedua negara bagian dan berbagi daftar nama, salah satunya adalah nama Bhatane, yang ada dalam daftar selama beberapa dekade.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika petugas mengunjungi desa Rajni kali ini, mereka diberi tahu kalau Bhatane telah kembali beberapa hari sebelumnya ke desa itu untuk pertama kalinya. Laporan mengatakan dia telah berkeliling India utara dan masih lajang. Dia menghasilkan uang dengan cara menyanyikan bhajan (lagu kebaktian) dan melakukan kejahatan kecil. Bhatane juga dilaporkan telah menghabiskan beberapa tahun di Mumbai.

"Mengejutkan, Bhatane ditangkap. Bahkan saya hampir tidak dapat mengingatnya, bagaimana Anda mengejarnya 50 tahun kemudian? Dua saudara laki-lakinya telah meninggal, tetapi masih ada keponakannya, yang datang untuk ikut mengidentifikasi dia," kata Gohil, yang identitasnya terkonfirmasi saat polisi memeriksa kartu suaranya.

 . 

“Seandainya kami tidak mengunjungi desa pada waktu khusus ini [untuk pemilihan], dia bisa saja pergi dan menghilang lagi. Kita beruntung," kata Gohil. 

Bhatane, yang kini berusia 76 tahun, sudah sulit mendengar, kepalanya botak, dan kakinya pincang karena pinggulnya yang goyah. Dia samar-samar ingat pernah membunuh ibu kosnya (Shukla), tetapi tampak tertegun dan bingung. Gohil, satu dari banyak orang yang yakin akan kesalahan Bhatane, terkejut karena ingatan akan kejahatan yang keji itu bisa memudar dari ingatan Bhatane.

"Dia tidak bisa mengungkap detail apa pun atau mengapa dan bagaimana dia membunuhnya.  'Saya tidak ingat, bagaimana saya bisa ingat?  Itu sudah lama sekali', itu terus yang dia katakan. Dia sama sekali tidak merasa sedih tentang itu (kejadian pembunuhan),” kata Gohil.

“Dia ingat rumah (tempat pembunuhan) dan lokasinya serta ingat sedikit upaya korban yang melakukan perlawanan saat mencoba menghentikannya mencuri barang-barang korban tetapi di luar itu, semua ingatannya berkabut,” tambahnya.

Gohil merasakan kepuasan batin bisa menutup kasus yang termasuk dalam kasus besar tertua di India yang belum terpecahkan. Gohil mengatakan ketika Bhatane dijatuhi hukuman atas tuduhan pembunuhan dan perampokan, dia kemungkinan akan menghabiskan sisa hidupnya di balik jeruji besi – dan lelaki tua itu pasrah pada nasibnya itu.

Asiaone | indianexpress.com | timesofindia.indiatimes.com | Nugroho Catur Pamungkas

Baca juga: Viral CCTV Pembunuh Tersenyum Bawa Mayat Korbannya, Ahli: Hindari Istilah Psikopat

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

7 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi


Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

8 jam lalu

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra (kiri) saat konferensi pers kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari di Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta


Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

20 jam lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Polisi tangkap Tiga Perampok Toko Emas di Blora yang Gondol Perhiasan 150 Gram

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol.Satake Bayu Setianto. ANTARA/I.C. Senjaya
Polisi tangkap Tiga Perampok Toko Emas di Blora yang Gondol Perhiasan 150 Gram

Para perampok toko emas ditangkap di rumahnya di Desa Gidem Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung.


Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.


Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

1 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.


Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.


Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

2 hari lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.


Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.