TEMPO.CO, Jakarta - Kota Odesa di Ukraina selatan gelap gulita tanpa aliran listrik pada Sabtu, 10 Desember 2022, setelah serangan oleh pesawat tak berawak atau drone Kamikaze yang diluncurkan Rusia. "Sampai sekarang, kota ini tanpa listrik," kata Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala administrasi kepresidenan, melalui aplikasi perpesanan Telegram.
Baca: AS Beri Suntikan Senjata Baru ke Ukraina, Rusia-Iran Makin Mesra
Hanya infrastruktur penting termasuk rumah sakit dan bangsal bersalin yang memiliki akses listrik. "Situasinya tetap sulit, tapi terkendali," kata Tymoshenko.
Pelabuhan Laut Hitam Odesa adalah tujuan liburan favorit bagi banyak orang Ukraina dan Rusia sebelum perang terjadi pada Februari lalu. Maksym Marchenko, gubernur wilayah Odesa, mengatakan Rusia telah menyerang kota itu dengan "drone Kamikaze" dalam semalam. "Akibat mogok kerja, hampir semua kecamatan dan masyarakat di wilayah kami padam listrik," katanya.
Dua drone ditembak jatuh oleh unit pertahanan udara Ukraina, ujar Marchenko.
Pada hari Jumat, Kyiv mengatakan wilayah selatan negara yang dilanda perang termasuk Odesa mengalami pemadaman listrik terburuk beberapa hari terakhir. Rusia melakukan serangan terbaru yang sistematis di jaringan energi Ukraina.
Rusia menembakkan puluhan rudal jelajah ke infrastruktur utama di Ukraina pada Senin lalu. Hal ini menambah tekanan pada jaringan negara yang sudah terpuruk setelah serangan berulang kali.
Rusia mulai menargetkan infrastruktur Ukraina selama kekalahan militer yang memalukan. Pada Kamis, Presiden Vladimir Putin berjanji untuk terus menggempur jaringan energi Ukraina meskipun protes terhadap serangan yang telah menjerumuskan jutaan orang ke dalam dingin dan kegelapan.
Simak: Mal Dekat Moskow Terbakar, Belum Diketahui Penyebabnya
NDTV