TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengumumkan bantuan militer baru untuk Ukraina pada hari Jumat, 9 Desember 2022, ketika hubungan Rusia dengan Iran makin erat diduga terkait pasokan rudal balistik, yang ditukar dukungan militer terhadap Teheran.
Teheran dan Moskow membantah tuduhan Barat bahwa Rusia menggunakan pesawat tak berawak Iran untuk menyerang sasaran di Ukraina.
Dua pejabat senior dan dua diplomat Iran mengatakan kepada Reuters pada Oktober bahwa Teheran telah berjanji untuk memberi Rusia rudal permukaan-ke-permukaan serta lebih banyak drone.
Baca juga Mal Dekat Moskow Terbakar, Belum Diketahui Penyebabnya
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan di Washington, AS sangat prihatin dengan "kemitraan pertahanan yang semakin dalam dan berkembang" antara Iran dan Rusia, dan akan bekerja untuk mengganggu hubungan itu, termasuk masalah pasokan drone.
Washington mengirimkan paket bantuan senilai $275 juta atau Rp4,2 triliun ke Ukraina untuk memperkuat pertahanan udara dan mengalahkan drone siluman Iran, katanya.
Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward mengatakan, Iran telah mengirim ratusan drone yang digunakan Rusia di Ukraina.
“Rusia sekarang berusaha mendapatkan lebih banyak senjata, termasuk ratusan rudal balistik,” katanya kepada wartawan. "Sebagai imbalannya, Rusia menawarkan Iran tingkat dukungan militer dan teknis yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Misi Iran dan Rusia untuk PBB belum memberikan tanggapan atas tudingan Inggris itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengatakan, Moskow mungkin akan melakukan kesepakatan atas Ukraina suatu hari nanti, tetapi hilangnya kepercayaan Rusia yang hampir total terhadap Barat akan membuat penyelesaian akhir, yang tidak dia uraikan, jauh lebih sulit untuk dicapai.
Sementara itu, pertempuran terus berlangsung. Di tanah di Ukraina, seluruh garis depan di timur negara itu ditembaki, kata gubernur wilayah Donetsk, yang sebagian diduduki oleh Rusia. Lima warga sipil tewas dan dua terluka di daerah yang dikuasai Ukraina, kata gubernur.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Ukraina bertahan di Donbas, yang terdiri dari wilayah Donetsk dan Luhansk, meskipun mengalami kesulitan besar. Pasukan Rusia telah menghancurkan kota Bakhmut menjadi reruntuhan.
"Situasi di garis depan tetap sangat sulit," katanya dalam pidato malam. "Saya berterima kasih kepada semua pahlawan kita, semua prajurit dan komandan yang... menangkis serangan dan menimbulkan kerugian yang signifikan pada musuh," kata Zelensky.
REUTERS