TEMPO.CO, Jakarta - Tiga sumber mengungkap Pemerintah Jepang dilaporkan akan menambah anggaran pengeluaran bidang pertahanan sebesar 1 triliun yen atau sekitar Rp 113 triliun pada 2023. Dengan penambahan ini, maka anggaran pertahanan Jepang pada tahun fiskal berikutnya menjadi sekitar 6,5 triliun yen atau Rp 742 triliun.
Anggaran pengeluaran Jepang tersebut, termasuk bagian dari upaya mengalokasikan 43 triliun yen atau sekitar Rp 5 kuadriliun untuk rencana pembangunan pertahanan lima tahun. Sumber yang tak ingin disebutkan namanya menyatakan, peningkatan anggaran pengeluaran bidang pertahanan ditujukan untuk pengadaan amunisi dan pengeluaran terkait rudal jarak jauh.
Baca juga: Xi Jinping Dapat Gelar Doktor Kehormatan dari King Saud University
Tank dan kendaraan militer Angkatan Darat Jepang melakukan tembakan dalam sesi latihan tahunan di dekat Gunung Fuji di Gotemba, sebelah barat Tokyo, Jepang, 23 Agustus 2018. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Pengeluaran anggaran fiskal 2023 untuk pertahanan akan dibandingkan dengan rekor 5,4 triliun yen yang dialokasikan untuk tahun fiskal saat ini.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah mengumumkan rencana untuk menaikkan pengeluaran pertahanan ke jumlah yang setara dengan 2 persen dari produk domestik bruto dalam lima tahun, dibandingkan 1 persen berdasarkan kebijakan saat ini. Upaya tersebut untuk mengatasi Cina yang semakin tegas dan Korea Utara yang tidak dapat diprediksi.
Sebagai bagian dari rencana pengeluaran pertahanan sebesar 43 triliun yen selama lima tahun ke depan, pemerintahan Kishida akan membelanjakan 5 triliun yen untuk rudal pertahanan. Sementara 5 triliun yen lainnya untuk pembelian amunisi. Salah satu sumber mengatakan anggaran pertahanan akan meningkat 1 triliun yen setiap tahun selama lima tahun ke depan.
REUTERS
Baca juga: Saudi dan Huawei Teken Kerja Sama, AS Makin Khawatir?
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.