TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko pada Rabu, 7 Desember 2022, memperingatkan skenario "kiamat" yang bisa saja terjadi pada ibu kota Ukraina itu saat musim dingin ini jika serangan udara Rusia pada infrastruktur berlanjut. Klitschko mengatakan meskipun orang tidak perlu mengungsi sekarang, mereka harus siap-siap melakukannya.
"Kyiv mungkin kehilangan listrik, air, dan pasokan penghangat ruangan. Kiamat mungkin terjadi, seperti di film-film Hollywood ketika tidak mungkin tinggal di rumah karena suhu rendah. Tapi kami berjuang dan melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa ini tidak terjadi," kata Klitschko kepada Reuters dalam sebuah wawancara.
Menurut Klitschko, 152 warga sipil Kyiv tewas dan 678 bangunan hancur sejak awal invasi Rusia pada 24 Februari 2022, tetapi kota itu menghadapi kesengsaraan baru musim dingin ini karena Rusia secara terus menerus menggempur jaringan listrik Ukraina dengan rudal.
Klitschko mengatakan gambarannya suram adalah Kyiv kekurangan tempat penampungan yang cukup hangat untuk menampung 3,6 juta penduduk jika terjadi pemadaman total dan orang harus siap mengungsi jika situasinya memburuk. Hampir 500 hub pemanas otonom telah disiapkan tetapi untuk kota berpenduduk 3 juta jiwa, 500 titik pemanas jelas masih kurang.
Klitschko menggambarkan masa depan yang buruk di Kyiv, kota berusia lebih dari 1.500 tahun. Dia membuat sketsa satu skenario yang mungkin di mana ia dapat dibiarkan tanpa pemanas sentral pada saat suhu bisa turun hingga minus 15 derajat Celcius (5 derajat Fahrenheit).
"Jika pasokan listrik terus tidak ada sementara suhu di luar tetap rendah, sayangnya kami terpaksa menguras air dari gedung-gedung. Jika tidak, air dapat membeku dan merusak seluruh jaringan pasokan air, dan bangunan akan menjadi tidak layak untuk digunakan lebih lanjut," katanya.
Klitschko mendesak warga untuk menyiapkan persediaan makanan dan air darurat, serta menyiapkan pakaian dan dokumen untuk keberangkatan cepat jika pasokan pemanas dimatikan. Namun, dia mengatakan saat ini tidak perlu mengungsi dulu karena kota hanya mengalami defisit listrik 20% dan kondisinya tetap stabil.
"Saat ini ada pemanas di Kyiv, ada listrik... semuanya berfungsi, saat ini tidak perlu (untuk evakuasi)," kata Klitschko, namun dia menambahkan warga harus siap untuk berbagai skenario.
Baca juga: Top 3 Dunia : Tentara Bayaran Asal Amerika Tewas di Perang Ukraina
Saat ditanya apa yang paling dibutuhkan kota saat ini, Wali Kota itu mengatakan sistem pertahanan udara baru. Namun, dia menambahkan ada puluhan ribu lebih generator dan pemanas kipas industri yang juga diperlukan.
"Kebutuhan kami saat ini cukup signifikan, dan itu hanya di kota Kyiv ... Di kota dan desa lain, (defisit) ini agak besar."
Klitschko mengatakan dampak ekonomi dari perang di Kyiv, menurutnya sulit untuk dinilai tetapi bisa menyentuh puluhan miliar dolar. Hal ini telah menghambat kemampuan pemerintah dalam mempertahankan kota tersebut.
"Sampai hari ini, tidak ada anggaran untuk pembangunan, kami tidak memperbaiki jalan, kami tidak berinvestasi dalam pengembangan kota kami ... semua uang digunakan untuk perlindungan (kota kami)." Ujarnya.
Klitschko menolak kritikan pada minggu lalu dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengenai persiapan untuk musim dingin. Zelensky saat itu mengatakan dia percaya kondisi ini didorong oleh politik dan itu tampak "aneh" bagi pemerintah asing yang mendukung Ukraina.
Klitschko, yang sekarang di tahun kesembilan jabatannya sebagai Wali Kota Kyiv, dipandang sebagai salah satu lawan politik Zelenskiy sebelum invasi Rusia.
"Saya yakin bahwa politik ada di belakang ini, karena perwakilan dari satu kelompok politik mulai berlarian mencoba mencari kesalahan (di Kyiv)," kata Klitschko.
Reuters | Nugroho Catur Pamungkas
Sidang ACT Digelar Virtual, Ahyudin Dengarkan Dakwaan dari Ruang di Bareskrim
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini