TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi anggota parlemen Australia mendarat di Taiwan, kementerian luar negeri Taipei mengkonfirmasi pada Selasa 6 Desember 2022. Seperti dilansir Al Arabiya, langkah ini menentang peringatan dari China atas kunjungan tersebut dengan meningkatnya ketegangan atas pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
Baca juga: Begini Intelijen Cina Beroperasi di Australia, Hong Kong, Taiwan
“Ada sekelompok anggota parlemen bipartisan dari Australia yang sedang mengunjungi Taiwan. Mereka sudah ada di sini,” kata juru bicara kementerian Taiwan Joanne Ou kepada wartawan.
Delegasi tersebut akan “membahas beragam masalah yang menjadi kepentingan bersama,” ujar Ou tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
“Kami menghargai bahwa parlemen Australia sangat bersahabat dengan Taiwan,” kata Ou, menyebut hubungan Taipei dengan Canberra “kokoh, beragam, dan saling menguntungkan.”
Kelompok itu berangkat pada Ahad untuk kunjungan lima hari ke Taiwan, menurut juru bicara salah satu anggota delegasi. Mereka mempertaruhkan kemarahan China saat hubungan Beijing-Canberra tampaknya sudah mencair.
Kementerian luar negeri China pada Senin menyatakan menentang perjalanan itu, menyerukan Australia untuk mematuhi "prinsip satu-China" dan "berhenti mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan 'kemerdekaan Taiwan'."
Beijing mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya untuk dipersatukan kembali suatu hari nanti – dengan kekerasan jika perlu – dan menjadi lebih agresif terhadap pulau itu di bawah Presiden Xi Jinping.
China telah menanggapi dengan kemarahan yang meningkat terhadap kunjungan politikus Barat. Mereka melakukan latihan militer besar-besaran untuk memprotes kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus, mengirimkan ketegangan ke tingkat tertinggi dalam beberapa tahun.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berusaha mengecilkan arti penting misi tersebut setelah pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Weekend Australian.
“Sudah lama ada kunjungan delegasi parlemen ke Taiwan. Ini satu lagi. Ini bukan kunjungan pemerintah,” katanya kepada wartawan. Albanese menegaskan dua partai politik utama Australia mendukung kebijakan "Satu China".
Delegasi enam anggota parlemen itu termasuk anggota Partai Buruh yang berkuasa serta oposisi konservatif Partai Liberal dan sekutunya, Partai Nasional.
Anggota parlemen dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, Menteri Luar Negeri Joseph Wu dan pejabat senior lainnya, menurut Weekend Australian. Rencana perjalanan itu dirahasiakan untuk mencegah China melobi menentangnya, kata laporan itu.
Baca juga: Albanese Kalem soal Rencana Bertemu Lagi dengan Xi Jinping
AL ARABIYA