TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan tahun silam, pada 5 Desember 2013, mantan presiden dan aktivis Nelson Mandela meninggal dunia. Ia wafat dalam usia 95 tahun setelah sakit infeksi paru-paru selama lima bulan sebelum kematiannya. Kepergian Nelson Mandela meninggalkan banyak pengaruh dari jejak perjuangannya.
Perjuangan Nelson Mandela
1. Menentang apartheid
Mengutip Reuters, selama ratusan tahun Afrika Selatan telah diikuasai penjajah Belanda dan Inggris. Perlahan terus merampas kekuasaan dan hak penduduk Afrika. Pada 1948, sistem pemisahan ras atau apartheid diperkenalkan untuk menetapkan hukum yang telah dipraktikkan berabad-abad sebelumnya.
Sistem apartheid memastikan populasi kulit putih Afrika Selatan yuang jumlahnya kurang dari 10 persen penduduk akan berkuasa. Sedangkan orang kulit berwarna dan khususnya kulit hitam Afrika akan mempertahankan status yang rendah, bahkan tidak ada hak untuk memilih.
Baca: Jejak Panjang Nelson Mandela Melawan Praktik Apartheid di Afrika Selatan
2. Emansipasi
Merujuk Global Citizen, saat masih menjabat presiden, Nelson Mandela selama pidato kenegaraan pertamanya pada 1994 menyatakan komitmennya terhadap emansipasi wanita. Ia menyerukan kesetaraan gender di seluruh Afrika Selatan.
Ia menekankan, semua struktur pemerintahan harus memahami kebebasan tidak bisa dicapai kecuali perempuan telah dibebaskan dari segala bentuk penindasan.Saat Mandela terpilih sebagai presiden, perempuan masih menduduki 2,7 persen kursi di parlemen Afrika Selatan. Pada 2013, perempuan telah mencapai 44 persen dari anggota legislatif.
3. Aktivis HIV dan AIDS
Di akhir masa kepemimpinannya, Mandela menjadi juru kampanye yang gigih untuk kesadaran terhadap HIV dan AIDS. Pada 2000, ketika penyakit itu semakin rentan Mandela bergabung dengan para aktivis yang menyerukan pengakuan HIV dan AIDS juga tindakan untuk mencegahnya.
Pada 2003, Yayasan Nelson Mandela meluncurkan rangkaian konser yang membawa AIDS ke garis depan isu global. Konser itu telah mengumpulkan banyak uang untuk penelitian dan advokasi AIDS.
Nelson Mandela merupakan aktivis antiapartheid dari anggota terkemuka Kongres Nasional Afrika (ANC). Ia berusaha mengembalikan demokrasi di Afrika Selatan dan membentuk kembali struktur kekuasaan yang adil.
4. Perlakuan manusiawi
Merujuk situs web Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, Nelson Mandela menghabiskan 27 tahun di penjara selama perjuangannya untuk hak asasi manusia, kesetaraan, demokrasi dan perdamaian.
Majelis Umum PBB dalam resolusi 70/175 pada 17 Desember 2015 mengadopsi rangkaian Aturan Minimum Standar PBB untuk Perlakuan Tahanan yang telah direvisi. Itu dikenal sebagai Aturan Nelson Mandela. Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Obat-obatan dan Kejahatan (UNODC) ditunjuk berfungsi sebagai pemelihara aturan ini agar memperlakukan narapidana secara manusiawi.
Baca: Persahabatan Hangat Ratu Elizabeth II dan Nelson Mandela, Pernah Bercanda Soal Berat Badan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.