Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang Nelson Mandela dan Pengaruh Perjuangannya Sampai Sekarang

image-gnews
Hasil karya seni efek optik yang bergambarkan sosok Nelson Mandela,hasil karya pelukis dari Pantai Gading, Aristide Kouame (26) dari sandal jepit karet bekas di bengkelnya di Abidjan, Pantai Gading 3 Agustus 2021. REUTERS/Luc Gnago  made by the Ivorian painter Aristide Kouame 26, who paints optical effects with worn soles is pictured in his workshop in Abidjan, Ivory Coast, on August 2, 2021. Picture taken August 2, 2021. REUTERS/Luc Gnago       NO RESALES. NO ARCHIVES.
Hasil karya seni efek optik yang bergambarkan sosok Nelson Mandela,hasil karya pelukis dari Pantai Gading, Aristide Kouame (26) dari sandal jepit karet bekas di bengkelnya di Abidjan, Pantai Gading 3 Agustus 2021. REUTERS/Luc Gnago made by the Ivorian painter Aristide Kouame 26, who paints optical effects with worn soles is pictured in his workshop in Abidjan, Ivory Coast, on August 2, 2021. Picture taken August 2, 2021. REUTERS/Luc Gnago NO RESALES. NO ARCHIVES.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan tahun silam, pada 5 Desember 2013, mantan presiden dan aktivis Nelson Mandela meninggal dunia. Ia wafat dalam usia 95 tahun setelah sakit infeksi paru-paru selama lima bulan sebelum kematiannya. Kepergian Nelson Mandela meninggalkan banyak pengaruh dari jejak perjuangannya.

Perjuangan Nelson Mandela

1. Menentang apartheid

Mengutip Reuters, selama ratusan tahun Afrika Selatan telah diikuasai penjajah Belanda dan Inggris. Perlahan terus merampas kekuasaan dan hak penduduk Afrika. Pada 1948, sistem pemisahan ras atau apartheid diperkenalkan untuk menetapkan hukum yang telah dipraktikkan berabad-abad sebelumnya.

Sistem apartheid memastikan populasi kulit putih Afrika Selatan yuang jumlahnya kurang dari 10 persen penduduk akan berkuasa. Sedangkan orang kulit berwarna dan khususnya kulit hitam Afrika akan mempertahankan status yang rendah, bahkan tidak ada hak untuk memilih.

Baca: Jejak Panjang Nelson Mandela Melawan Praktik Apartheid di Afrika Selatan

2. Emansipasi

Merujuk Global Citizen, saat masih menjabat presiden, Nelson Mandela selama pidato kenegaraan pertamanya pada 1994 menyatakan komitmennya terhadap emansipasi wanita. Ia menyerukan kesetaraan gender di seluruh Afrika Selatan.

Ia menekankan, semua struktur pemerintahan harus memahami kebebasan tidak bisa dicapai kecuali perempuan telah dibebaskan dari segala bentuk penindasan.Saat Mandela terpilih sebagai presiden, perempuan masih menduduki 2,7 persen kursi di parlemen Afrika Selatan. Pada 2013, perempuan telah mencapai 44 persen dari anggota legislatif.

3. Aktivis HIV dan AIDS

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di akhir masa kepemimpinannya, Mandela menjadi juru kampanye yang gigih untuk kesadaran terhadap HIV dan AIDS. Pada 2000, ketika penyakit itu semakin rentan Mandela bergabung dengan para aktivis yang menyerukan pengakuan HIV dan AIDS juga tindakan untuk mencegahnya.

Pada 2003, Yayasan Nelson Mandela meluncurkan rangkaian konser yang membawa AIDS ke garis depan isu global. Konser itu telah mengumpulkan banyak uang untuk penelitian dan advokasi AIDS.

Nelson Mandela merupakan aktivis antiapartheid dari anggota terkemuka Kongres Nasional Afrika (ANC). Ia berusaha mengembalikan demokrasi di Afrika Selatan dan membentuk kembali struktur kekuasaan yang adil.

4. Perlakuan manusiawi

Merujuk situs web Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, Nelson Mandela menghabiskan 27 tahun di penjara selama perjuangannya untuk hak asasi manusia, kesetaraan, demokrasi dan perdamaian.

Majelis Umum PBB dalam resolusi 70/175 pada 17 Desember 2015 mengadopsi rangkaian Aturan Minimum Standar PBB untuk Perlakuan Tahanan yang telah direvisi. Itu dikenal sebagai Aturan Nelson Mandela. Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Obat-obatan dan Kejahatan (UNODC) ditunjuk berfungsi sebagai pemelihara aturan ini agar memperlakukan narapidana secara manusiawi.

Baca: Persahabatan Hangat Ratu Elizabeth II dan Nelson Mandela, Pernah Bercanda Soal Berat Badan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

7 jam lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

7 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

14 jam lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

1 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

1 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.


Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

5 hari lalu

Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri mengheningkan cipta, untuk menghormati para korban serangan di tempat konser Balai Kota Crocus di Moskow, pada hari pemungutan suara mengenai resolusi Gaza yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadan yang mengarah ke gencatan senjata permanen.  gencatan senjata berkelanjutan, dan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, di markas besar PBB di New York City, AS, 25 Maret 2024. REUTERS/Andrew Kelly
Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

6 hari lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

6 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Negara di Dunia Bela UNRWA ketika Israel Tuntut Penghentian Dana

7 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Negara di Dunia Bela UNRWA ketika Israel Tuntut Penghentian Dana

Philippe Lazzarini mengatakan saat ini ada "kampanye berbahaya" oleh Israel untuk mengakhiri operasi UNRWA di Gaza.


Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

7 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (ketujuh kanan), Ketua MPR Bambang Soesatyo (delapan kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (keenam kanan) dan puluhan delegasi pimpinan MPR negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) foto bersama seusai pembukaan Konferensi Internasional secara resmi di Gedung Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Selasa 25 Oktober 2022. Konferensi Pimpinan MPR Negara-negara OKI tersebut merupakan pertemuan Internasional untuk membahas forum MPR dalam mewujudkan perdamaian dunia dan penguatan parlemen dari negara-negara Islam. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.