TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan posisi Indonesia mengenai Pemerintahan Taliban di Afghanistan tidak berubah. Indonesia masih belum mengakui Taliban, kelompok yang mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021.
Baca juga: Taliban Minta Pengakuan Dunia, Jika Tidak ...
“Sampai sekarang ini kita belum pernah memberikan pengakuan secara resmi. Sebagai informasi, tidak ada satu pun negara di dunia yang secara eksplisit sudah mengakui Taliban,” kata Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI Abdul Kadir Jailani dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022.
Walau demikian, menurut Kadir, fakta itu tidak menghalangi Indonesia untuk mengambil ikatan yang konstruktif terhadap semua pihak di Afghanistan. Tujuannya untuk membantu proses perdamaian dan pembangunan kembali di Afghanistan.
KBRI Kabul juga sudah kembali beroperasi sejak Desember 2021 dengan level kuasa usaha. Sebelumnya, KBRI Kabul sempat memindahkan operasionalnya ke Islamabad, Pakistan, pada Agustus hingga Desember 2021 akibat jatuhnya pemerintah Afghanistan ke tangan Taliban.
Kemlu telah mengumumkan, Indonesia akan menyelenggarakan International Conference on Afghan’s Women Education (ICAWE) di Bali pada pekan depan. Konferensi itu bertujuan menggalang dukungan internasional dalam memajukan pemberdayaan perempuan di sektor pendidikan di Afghanistan.
Kadir mengatakan kondisi pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan di Afghanistan merupakan tantangan serius karena pembatasan yang diberlakukan oleh Taliban.
“Pemerintah Indonesia berpandangan bahwa tidak ada pembangunan tanpa peran memadai dari perempuan. Karena itu, penting bagi kita menyelenggarakan konferensi ini, yang merupakan bukti konkret Indonesia mendorong perdamaian di Afghanistan,” tutur Kadir.
ICAWE merupakan kolaborasi Indonesia dan Qatar, menyusul penandatanganan letter of intent oleh menteri luar negeri kedua negara pada Maret 2022. Sejauh ini, Qatar, Pakistan, Selandia Baru, Norwegia, Uni Emirat Arab, serta beberapa organisasi internasional telah mengonfirmasi keikutsertaannya dalam konferensi tersebut.
Baca juga: PM Afghanistan Minta Dunia Akui Pemerintahan Taliban: Semua Syarat Dipenuhi
DANIEL AHMAD