Kementerian ekonomi Swiss pada Kamis, 1 Desember 2022, mengumumkan sampai 25 November 2022, telah membekukan aset milik Rusia senilai USD 7,94 miliar (Rp 122 triliun). Di antara aset yang dibekukan itu adalah 15 unit properti milik lembaga dan individu asal Rusia yang masuk daftar sanksi.
Badan Sekertariat Negara bidang Ekonomi (SECO) juga mengungkap data ada sejumlah uang deposito atas nama warga negara Rusia
“Jumlah yang dikenai sanksi ini hanya sebagian kecil dari total aset-aset Rusia yang ada di Swiss,” kata Erwin Bollinger, Kepala SECO bidang hubungan ekonomi bilateral.
Baca juga:Zelensky: Lebih dari 1.300 Tahanan Ukraina Dibebaskan sejak Dimulainya Perang
Menurut laporan SECO, total ada 123 warga negara Rusia dan 7.548 lembaga yang dilaporkan punya hubungan bisnis dengan Rusia dengan total aset sebesar USD 48.8 miliar (Rp 752 triliun).
“Jumlah aset yang dibekukan bisa saja mengalami kenaikan. Misalnya, saat ada beberapa orang baru masuk daftar sanksi atau jika aset-aset mereka yang kena sanksi teridentifikasi. Aset yang dibekukan bisa dicairkan lagi jika orang tersebut sudah memberikan klarifikasi dengan lengkap.
Swiss bergabung dengan Uni Eropa untuk memberlakukan sanksi – sanksi ke Rusia menyusul operasi militer Moskwo di Ukraina. Sebelumnya pada Agustus 2022, Pemerintah Swiss membekukan aset milik Sberbank, yakni bank asal Rusia. Swiss juga melarang jual-beli produk emas dengan Moskow.
Sedangkan pada Maret 2022, Kremlin memasukkan Swiss dalam daftar negara yang bermusuhan dengan Rusia. Selain Swiss, ada sejumlah negara anggota Uni Eropa dan negara-negara lainnya yang masuk daftar hitam Rusia itu.
Uni Eropa dan Amerika Serikat saat ini sedang berupaya membekukan aset-aset milik Rusia terkait invasinya ke Ukraina. Mereka berusaha mencari jalan agar bisa melakukan penyitaan secara hukum.
Sumber: RT.com
Baca juga: Serbia Menunjuk Tokoh Pro-Rusia Menjadi Kepala Badan Intelijen
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.