TEMPO.CO, Jakarta - Polisi di Spanyol menyelidiki hubungan antara dua bom surat yang dikirim ke duta besar Ukraina di Madrid dan ke perusahaan senjata yang memproduksi peluncur roket yang disumbangkan ke Kyiv. Penyelidikan itu dilakukan setelah Kedutaan Besar Ukraina di Spanyol dikirimi bom surat yang ditujukan kepada duta besar pada Rabu, 31 November 2022.
Baca: NATO: Putin Paksa Warga Ukraina Membeku di Musim Dingin
Menurut polisi, dalam insiden pertama, seorang petugas di kedutaan Ukraina di Madrid terluka saat membuka bom surat yang ditujukan kepada duta besar. Ukraina pun memerintahkan keamanan yang lebih ketat di semua kantor perwakilannya di luar negeri.
Surat itu yang tiba melalui pos biasa dan tidak dipindai, menyebabkan luka kecil di satu jari. Petugas tersebut membuka bom surat itu di taman kedutaan, kata Mercedes Gonzalez, seorang pejabat pemerintah Spanyol, kepada penyiar Telemadrid.
Duta Besar Serhii Pohoreltsev mengatakan kepada situs berita Ukraina Pravda Eropa bahwa paket mencurigakan yang ditujukan kepadanya diserahkan kepada kepala keamanan di kantor kedutaan. "Paket itu berisi sebuah kotak, yang menimbulkan kecurigaan komandan dan dia memutuskan untuk membawanya keluar, tanpa ada orang di sekitarnya, dan membukanya," kata Pohoreltsev.
"Setelah membuka kotak itu, dia mendengar bunyi klik lalu melemparkannya. Kemudian mendengar ledakan. Meskipun tidak memegang kotak itu pada saat ledakan, komandan terluka di tangan dan mengalami gegar otak."
Beberapa jam kemudian, sebuah perusahaan senjata di Zaragoza, timur laut Spanyol, menerima paket serupa, kata polisi. Perwakilan pemerintah di Zaragoza, Rosa Serrano, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan stasiun SER bahwa kedua amplop tersebut tampaknya dikirimkan oleh orang yang sama. Alamat email yang tertulis di belakang amplop adalah sama.
Serrano mengatakan paket-paket itu berasal dari Ukraina dan inilah yang membuat khawatir perusahaan senjata sehingga memanggil polisi. Perusahaan senjata itu adalah Instalaza, produsen peluncur roket C90 yang disumbangkan Spanyol ke Ukraina.
Setelah insiden pertama, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memerintahkan semua kedutaan Kyiv di luar negeri memperkuat keamanan. Ia juga mendesak Spanyol menyelidiki serangan itu, menurut seorang juru bicara kementerian. Pemerintah Ukraina tidak segera berkomentar terhadap insiden kedua.
Duta Besar Pohoreltsev kemudian mengatakan kepada TVE bahwa dia bekerja seperti biasa di kedutaan tanpa rasa takut. "Kami mendapat instruksi dari kementerian di Ukraina bahwa mengingat situasinya kami harus bersiap untuk segala jenis insiden, segala jenis aktivitas Rusia di luar negeri," katanya.
Rusia menginvasi Ukraina sembilan bulan lalu. Pengadilan Tinggi Spanyol telah memulai penyelidikan atas serangan itu sebagai kemungkinan kasus terorisme.
Amplop yang dikirim ke Zaragoza berukuran 10 x 15 cm dan sinar-X menunjukkan bahan peledak dengan kabel yang siap diaktifkan saat amplop dibuka, kata Serrano. Correos, perusahaan pos milik pemerintah Spanyol, mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya bekerja sama dalam penyelidikan tersebut.
Area perumahan di sekitar kedutaan di barat laut Madrid ditutup dan unit penjinak bom dikerahkan ke tempat kejadian. Area di sekitar pabrik Zaragoza juga diamankan.
Simak: Rusia Punya 6.000 Hulu Ledak, Bakal Fokus Kembangkan Senjata Nuklir 2023
REUTERS