TEMPO.CO, Jakarta - PBB akan meminta kenaikan dana operasional bantuan kemanusiaan secara global sebanyak 25 persen mulai 2023. Kepala khusus Bantuan PBB Martin Griffiths juga memperingatkan saat kepalaran masih belum diumumkan di Somalia, rakyat di sana sudah sekarat karena kelaparan.
PBB mengajukan pendanaan sebesar USD 41 miliar (Rp 640 triliun) untuk periode 2022. Sedangkan proposal pendanaan periode 2023 harus segera diserahkan pada Kamis, 1 Desember 2022 waktu setempat.
“Proposal pendanaan akan naik sampai 25 persen dan ini cukup mengejutkan. Bakal naik setiap tahunnya sekitar 25 persen dalam beberapa tahun. Ada kesenjangan antara pendanaan dan kebutuhan yang akan terus bertambah,” kata Griffiths, tanpa menyebut angka pasti.
Seorang bocah Somalia duduk di luar gubuk darurat di sebuah kamp pengungsian akibath kekeringan di Qardho, Somalia, 9 Maret 2017. Lebih dari 100 warga tewas akibat bencana kelaparan di negara tersebut. AP/Ben Curtis
Baca juga: Al Shabaab Menyerang Hotel yang Digunakan Pejabat Somalia
Menurut Griffiths, pada 2022 PBB hanya menerima sekitar 44 persen dari pendanaan yang dibutuhkan. Pada tahun-tahun sebelumnya, kami biasa mendapat 60 persen – 65 persen dari total pendanaan yang kami butuhkan.
Griffiths menyentil ada kesenjangan antara pendanaan dan kebutuhan yang terus bertambah karena dampak yang ditimbulkan dalam beberapa tahun terakhir, contohnya dampak perang Ukraina, konflik, pandemi Covid-19 dan krisis lainnya seperti wabah kolera yang meningkat. Dia memproyeksikan kesenjangan ini akan semakin melebar pada 2023.
“Sejujurnya, kita akan terus menghadapi kegagalan di lebih banyak negara. Semakin tinggi orang-orang yang harus kami layani. Kami bahkan secara kasar melayani populasi yang setara dengan satu pertiga penduduk suatu negara. Ini adalah tanggung jawab yang mengejutkan dan bikin geleng-geleng kepala,” kata Griffiths.
Di Somalia, Integrated Food Security Phase Classification (IPC) pada September 2022 memproyeksikan kelaparan terjadi di dua distrik di Somalia. IPC diperkirakan akan mengeluarkan sebuah analisis baru atas situasi di Somalia dalam beberapa pekan ke depan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Amerika Serikat Desak Iran Keluar dari Dewan Hak Perempuan PBB
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.