Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanye West Komplain Uang Rp 1 Triliun Dibekukan karena Dituduh Menunggak Pajak

Reporter

image-gnews
Rapper Kanye West menggunakan ponselnya jelang melakukan sesi foto sebelum menghadiri presentasi Versace di New York, AS 2 Desember 2018. REUTERS/Allison Joyce
Rapper Kanye West menggunakan ponselnya jelang melakukan sesi foto sebelum menghadiri presentasi Versace di New York, AS 2 Desember 2018. REUTERS/Allison Joyce
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi rap asal Amerika Serikat, Kanye West mengklaim kalau US Internal Revenue Service (IRS) sudah membekukan sejumlah rekening banknya. Walhasil, West tidak bisa mengambil uang yang ada dalam rekening-rekening itu yang totalnya sebesar USD 75 juta (Rp 1,1 triliun) atas dugaan mengemplang pajak.

Akan tetapi, West curiga kalau dia dihukum seperti itu sebenarnya gara-gara mengutarakan pandangannya, yang dianggap bernada hasutan soal pemeluk agama Yahudi.

Baca juga:Tak Hanya Mengemplang Pajak, Donald Trump Juga Dilaporkan Banyak Utang

“Saya benar-benar berbicara serius kalau mereka telah mencoba memasukkan saya ke penjara. Mereka membekukan uang USD75 juta yang ada di empat rekening bank saya dan mereka mengatakan pada saya ‘Anda punya banyak utang pajak’. Saya berfikir sampai enam jam untuk mencerna apa maksud kata ‘banyak’ yang mereka sebut yang mungkin sekitar USD 50 juta (Rp 787 miliar),” kata West, Senin malam, 28 November 2022.

Ekspresi Kanye West saat berbincang dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Washington, Amerika, Kamis, 11 Oktober 2018. Kanye West tampak mengenakan topi merah bertulisan slogan yang kerap disebut-sebut Donald Trump, Make America Great Again. REUTERS

West mengatakan dia merasa lega karena masih punya kesempatan mencalonkan diri menjadi Presiden Amerika Serikat pada 2024 mendatang meskipun dia dipenjara karena mengemplang pajak. Dia juga membela diri atas komentarnya soal pengaruh umat Yahudi dalam industri hiburan, di mana West membandingkan dirinya dengan pejuang hak-hak sipil Martin Luther King Jr.

“Tak ada yang mencela fakta kalau mereka mencoba mengurung saya. Ketika saya menemukan kalau mereka mencoba memenjarakan saya, rasa seperti seekor anjing menggigit lengan saya dan saya ingin menangis,” kata West.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baru seminggu lalu, West menuduh Adidas meminta JPMorgan Chase agar membekukan akunnya. Selain berprofesi sebagai penyanyi, West juga adalah seorang pengusaha bidang busana.

West terlibat sengketa hukum setelah Adidas memutuskan hubungan kerja sama dengan West di tengah komentar-komentar West yang kontroversi soal anti-semitik. Adidas menggugat West agar membayar uang ganti pemasaran sebesar USD 275 juta (Rp 4,3 triliun) terkait usaha bersama yang dinamai Yeezy.

  

Sumber: RT.com

Baca juga: Bertemu Tokoh Antisemit, Donald Trump Dikritik Republikan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

27 menit lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

5 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

6 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Otoritas Jasa Keuangan Blokir 5 Ribu Rekening Ditengarai Terlibat Judi Online

7 jam lalu

Ilustrasi judi online.
Otoritas Jasa Keuangan Blokir 5 Ribu Rekening Ditengarai Terlibat Judi Online

OJK menjelaskan perputaran uang judi online selama ini ada yang tidak dilakukan di dalam negeri atau lintas batas.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

8 jam lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

8 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

9 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

18 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

1 hari lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.