Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

500 Buruh Asing Tewas Demi Piala Dunia 2022 di Qatar

Reporter

image-gnews
Suasana pembukaan Piala Dunia di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar 20 November 2022. REUTERS/Pawel Kopczynski
Suasana pembukaan Piala Dunia di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar 20 November 2022. REUTERS/Pawel Kopczynski
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 400 hingga 500 tenaga kerja asing meninggal dalam persiapan Piala Dunia 2022. Hassan al-Thawadi, Sekretaris Jenderal Komite Tertinggi Pengiriman dan Warisan Qatar membocorkan jumlah kematian pekerja migran yang jauh lebih tinggi dibandingkan yang diakui oleh pemerintah setempat. 

Baca: Penonton Tidak Masalah Minuman Keras Dilarang Selama Piala Dunia 2022

Pernyataan itu diungkapkan oleh al-Thawadi, saat wawancara dengan jurnalis Inggris Piers Morgan. Buruh migran banyak dilibatkan dalam pembangunan stadion, jalur metro, dan infrastruktur baru senilai lebih dari US$ 200 miliar yang dibutuhkan untuk Piala Dunia 2022 di Doha, Qatar. 

Dalam wawancara, yang sebagian diposting Morgan secara online, jurnalis Inggris itu bertanya kepada al-Thawadi. "Menurut Anda, berapa jumlah realistis pekerja migran yang meninggal, sebagai akibat dari pekerjaan mereka untuk Piala Dunia? secara total?”

“Perkiraannya sekitar 400, antara 400 dan 500,” jawab al-Thawadi. “Saya tidak punya angka pastinya. Itu sesuatu yang telah dibahas.”

Namun angka itu belum pernah diungkapkan secara terbuka oleh pejabat Qatar sebelumnya. Laporan dari Komite Tertinggi sejak 2014 hingga akhir 2021 hanya mencakup jumlah kematian pekerja yang membangun dan memperbaiki stadion yang sekarang digunakan sebagai tempat diselenggarakannya Piala Dunia.

Angka-angka yang dirilis oleh pemerintah Qatar menyebutkan jumlah total kematian adalah 40 orang. Angka itu teramsuk insiden non-kerja warga Qatar seperti serangan jantung dan tiga dari insiden di tempat kerja. Satu laporan juga secara terpisah mencantumkan kematian pekerja akibat virus corona di tengah pandemi.

Qatar Merombak Aturan Ketenagakerjaan demi Piala Dunia 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak 2010, FIFA menetapkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Qatar pun bersiap dengan mengambil beberapa langkah merombak praktik ketenagakerjaan. Qatar juga menghilangkan sistem ketenagakerjaan kafala, yang mengikat pekerja dengan majikan.

Qatar juga telah mengadopsi upah bulanan minimum 1.000 riyal Qatar atau setara US$ 275 untuk pekerja dan memperbarui aturan keselamatan untuk mencegah kematian. “Satu kematian adalah kematian yang terlalu banyak. Polos dan sederhana,” ujar al-Thawadi dalam wawancara.

Pernyataan al-Thawadi itu memicu kritik terhadap Qatar. “Ini hanyalah contoh terbaru dari kurangnya transparansi Qatar yang tidak dapat dimaafkan tentang kematian pekerja,” kata Nicholas McGeehan dari Fairsquare, sebuah kelompok berbasis di London yang mengadvokasi pekerja migran di Timur Tengah. 
"FIFA dan Qatar masih memiliki banyak pertanyaan untuk dijawab, kapan dan bagaimana orang-orang ini meninggal serta kompensasi untuk keluarga mereka."

Mustafa Qadri, direktur eksekutif Equidem Research, sebuah konsultan tenaga kerja yang telah menerbitkan laporan tentang jumlah korban pekerja migran konstruksi, juga mengatakan dia terkejut dengan pernyataan al-Thawadi. "Itu mengejutkan, dia mengatakan jumlah (buruh migran yang mati) adalah ratusan. Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi," katanya.

Simak: Saat Unta di Qatar Harus Bekerja Keras Layani Wisatawan Piala Dunia 2022

FRANCE 24 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Timnas Argentina vs El Salvador Sabtu Pagi WIB, Simak Masa Depan Pelatih Lionel Scaloni

7 hari lalu

 Pelatih Argentina Lionel Scaloni. REUTERS/Hannah Mckay
Timnas Argentina vs El Salvador Sabtu Pagi WIB, Simak Masa Depan Pelatih Lionel Scaloni

Menjelang laga timnas Argentina vs El Salvador, pelatih Lionel Scaloni menguraikan pernyataan yang diungkapkannya pada November 2023.


Dewan Keamanan PBB Bahas Resolusi Gencatan Senjata AS untuk Gaza, Begini Isinya

7 hari lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
Dewan Keamanan PBB Bahas Resolusi Gencatan Senjata AS untuk Gaza, Begini Isinya

AS membawa rancangan resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dengan kesepakatan pembebasan sandera Israel oleh Hamas ke DK PBB


Temui Netanyahu, Menlu Singapura: Serangan Israel di Gaza Sudah Keterlaluan!

8 hari lalu

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Israel, 19 Maret 2024. (Foto: Kementerian Luar Negeri)
Temui Netanyahu, Menlu Singapura: Serangan Israel di Gaza Sudah Keterlaluan!

Menlu Singapura Vivian Balakrishnan mengunjungi para pemimpin Israel, mengatakan tindakan militernya di Gaza 'sudah keterlaluan'


Israel dan Hamas Mulai Pembicaraan Gencatan Senjata pada Minggu

12 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel dan Hamas Mulai Pembicaraan Gencatan Senjata pada Minggu

Pembicaraan baru antara Israel dan Hamas untuk menengahi gencatan senjata diperkirakan akan dimulai di Qatar pada Minggu


Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

13 hari lalu

Jurnalis foto Palestina asal Gaza Motaz Azaiza. FOTO/Instagram/motaz_azaiza
Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

Jurnalis foto terkenal Palestina asal Gaza, Motaz Azaiza, memposting di akun X-nya bahwa dia telah dilarang di Facebook.


Piala Dunia U-17 Digelar Tiap Tahun, Qatar Jadi Tuan Rumah Edisi 2025 dan 2029

14 hari lalu

Pesepak bola Timnas Jerman U-17 bersama tim pelatih mengangkat trofi usai menjadi juara Piala Dunia U-17 2023 setelah mengalahkan Prancis U-17 lewat adu penalti di laga final yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 2 Desember 2023. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Piala Dunia U-17 Digelar Tiap Tahun, Qatar Jadi Tuan Rumah Edisi 2025 dan 2029

Piala Dunia U-17 akan digelar tiap tahun. Qatar ditunjuk FIFA menjadi tuan rumah untuk edisi 2025 dan 2029,


Salurkan Bantuan ke Gaza, AS Hingga Qatar Sepakat Buka Pelabuhan Ashdod Israel

15 hari lalu

Para pengunjuk rasa memblokir bantuan kemanusiaan di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Ashdod di Israel , 1 Februari 2024. REUTERS/Dylan Martinez
Salurkan Bantuan ke Gaza, AS Hingga Qatar Sepakat Buka Pelabuhan Ashdod Israel

Para menlu dari AS hingga Qatar sepakat membuka pelabuhan Ashdod, Israel, sebagai jalur pelengkap dalam menyalurkan bantuan ke Gaza


Mesir: Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas Diharapkan Rampung Pekan Ini

32 hari lalu

Mesir: Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas Diharapkan Rampung Pekan Ini

Qatar menjadi tuan rumah pembicaraan yang dimediasi antara Hamas dan Israel yang bertujuan untuk menyelesaikan perjanjian gencatan senjata minggu ini


Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

42 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Direktur CIA dalam sebuah kunjungan mendadak ke Israel.


25 Senator AS Desak Biden Dukung Gencatan Senjata di Gaza: Demi Kepentingan Nasional

43 hari lalu

Presiden AS Joe Biden melepas kacamata hitamnya ketika berbicara kepada media sebelum meninggalkan Gedung Putih menuju North Carolina, di Washington, AS, 18 Januari 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein
25 Senator AS Desak Biden Dukung Gencatan Senjata di Gaza: Demi Kepentingan Nasional

Tanpa gencatan senjata di Gaza, konflik regional yang meningkat akan terus mengancam keamanan nasional AS, kata para Senator