TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita berusia 42 tahun yang diekstradisi dari Korea Selatan, muncul di pengadilan Selandia Baru untuk pertama kalinya pada Rabu 30 November 2022. Ia menghadapi tuduhan pembunuhan setelah jenazah kedua anaknya ditemukan di dalam koper di Auckland.
Baca juga: Wanita Tersangka Pembunuhan Bocah dalam Koper Diesktradisi ke Selandia Baru
Mengenakan jaket krem dan kaus hitam, wanita itu muncul sebentar di Pengadilan Distrik Manukau, Auckland selatan, sehari setelah mendarat di negara tersebut.
Perintah penekanan pengadilan melarang media untuk menyebutkan nama wanita atau anak-anaknya yang telah meninggal. Namun, Hakim Gus Andrée Wiltens mengizinkan pelaporan fakta bahwa dia adalah ibu kedua korban tewas.
Tersangka, yang menghadapi dua dakwaan pembunuhan, tetap ditahan tanpa membuat pembelaan sampai sidang berikutnya di Pengadilan Tinggi Auckland pada 14 Desember.
Baca Juga:
Melalui seorang penerjemah, dia meminta untuk berbicara kepada hakim. Namun, pengacaranya sendiri turun tangan dengan mengatakan, "Saya pikir akan lebih baik jika dia tidak melakukannya."
Hakim setuju dan terdakwa dibawa keluar dari pengadilan. Sidang berlangsung kurang dari 24 jam setelah terdakwa terbang ke bandara Auckland di bawah pengawalan polisi setelah diekstradisi dari Korea Selatan.
Dia ditangkap oleh polisi Korea di kota pelabuhan Ulsan pada September, sebulan setelah polisi Selandia Baru menemukan jenazah kedua anaknya, yang berusia antara lima dan 10 tahun.
Pada saat penangkapannya, tersangka berulang kali mengatakan kepada wartawan, "Saya tidak melakukannya," saat dia digiring ke dalam kendaraan polisi.
Mayat anak-anak itu ditemukan setelah keluarga yang tidak menaruh curiga membeli koper di lelang online barang-barang terlantar. Polisi Selandia Baru mengatakan mayat-mayat itu kemungkinan telah disimpan selama beberapa tahun, yang memperumit penyelidikan.
Pihak berwenang telah menekankan bahwa keluarga yang menemukan mayat tersebut tidak terkait dengan pembunuhan tersebut. Mereka juga telah diberikan konseling untuk membantu mengatasi trauma tersebut.
Baca juga: Korea Selatan Tangkap Ibu dari Jasad Dua Anak dalam Koper Selandia Baru
RFI